KITAMUDAMEDIA, Balikpapan – Varian baru corona B117 ditemukan di Balikpapan. Masyarakat pun diminta untuk meningkat kewaspadaan terhadap virus asal Inggris itu. Karena meski tidak berbahaya, B117 disebut lebih cepat menular ketimbang virus lainnya.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, membeberkan kronologis penemuan B117 yang menjadi pertama di Kaltim. Awalnya ada rombongan warga negara Indonesia tiba di Jakarta pada 5 Februari lalu. Mereka datang dari Arab Saudi. Salah satu dari rombongan adalah adalah warga Balikpapan Timur, bernama samara Tenggo.
“Jenis kelaminnya pria, usianya 48 tahun,” kata Rizal menceritakan identitas warga Balikpapan yang terinfeksi B117 kepada awak media, Rabu (10/3).
Setibanya di Indonesia, Tenggo menjalani program karantina kesehatan selama 14 hari di Wisma Atlet, Jakarta. Karena berdasarkan ketentuan penanganan pandemi Covid-19, setiap orang dari luar negeri wajib menjalani karantina saat masuk ke Indonesia.
Pada 20 Februari, masa karantina Tenggo habis. Bapak tiga anak ini kemudian menjalani tes pemeriksaan Covid. Ada dua tes yang harus dijalaninya. Yaitu tes swab dan tes yang dikhususkan untuk mendeteksi corona B117. Pada hari itu juga uji usap Tenggo keluar dengan hasilnya negatif.
Untuk tes yang kedua, Tenggo harus menunggu beberapa hari lagi untuk mengetahui keberadaan B117 di tubuhnya. Namun, dari hasil swab saja, pihak medis di sana mempersilahkan Tenggo untuk pulang. Ia pun tiba di Balikpapan pada Minggu pagi, 21 Februari.
“Setelah berada di Balikpapan barulah hasil tes keduanya keluar. Dari situ diketahui jika dia itu ada B117-nya,” ungkap Rizal.
Namun, Rizal memastikan, saat ini Tenggo sudah bebas dari B117 alias sembuh. Meski begitu pemerintah tetap melakukan penanganan. Sejak beberapa hari lalu, petugas dari Kementrian Kesehatan RI berada di Balikpapan. Melakukan traccing kepada orang-orang yang berkontak erat dengan Tenggo.
“Kami masih menunggu hasil traccing tim ini kepada anak-istri yang bersangkutan,” ucap wali kota.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan, dr Drajat Wicaksono, mengatakan bahwa B117 tidak terlalu berbahaya ketimbang corona sebelumnya. “Gejalanya sama saja dengan yang saat ini. Batuk, sesak nafas, demam,” katanya di ujung telepon.
Meski begitu, Drajat meminta agar masyarakat tidak tidak mengendorkan kewaspadaan terhadap ancaman B117. Karena meski tidak berbahaya, B117 disebut lebih cepat menyebar daripada virus lainnya.
“Penularannya ini yang kami takutkan. Bahkan penularannya (bisa) sampai 70 persen lebih cepat daripada yang biasa,” tandas Drajat.
Reporter : Adi
Editor : Kartika Anwar