KITAMUDAMEDIA, Bontang – Buaya muara (Crocodylus porosus), Rabu (25/8/2021) sekira pukul 20.30 Wita sempat menggegerkan warga Jalan KS Tubun Gg Vulkanik 1 RT 08 Kelurahan Bontang Kuala, lantaran masuk ke pemukiman.
Menurut warga, kejadian tersebut adalah kali pertama, meskipun kawasan sekitar masih memang dikelilingi rawa atau perairan.
“Ini pertama kali muncul tidak jauh dari rumah saya, kami kaget gak pernah lihat buaya disini kan,” ujar Hermanto dijumpai di lokasi, Kamis (26/9/2021)
Ditambahkan Hermanto, warga menjadi menjadi khawatir dan was-was terjadi lagi. Belum lagi di pemukiman tersebut banyak anak-anak.
“Tadinya tenang, tapi karena kejadian ini jadi khawatir sudah,” pungkasnya.
Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, warga sekitar meminta bantuan Disdamkartan untuk menangkap buaya tersebut.
Komandan Kompi Disdamkartan Bontang Norman menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan sekira pukul 23.15 Wita dengan menurunkan 7 orang personil.
Tak butuh waktu lama, buaya dengan panjang sekira 2,20 meter tersebut berhasil dievakuasi dengan menggunakan alat sederhana. Saat ini buaya telah dilepas di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK)
“Sempat memberontak tapi kami bisa atasi, evakuasi berjalan sekitar 30 menit saja, karena kondisinya di darat, kami menggunakan tali,” ujarnya.
Staf Penempatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) TNK Bontang Sugianur menjelaskan, buaya jenis Crocodylus porosus tersebut merupakan spesies pemangsa nomor satu di dunia, bahkan diperkirakan jumlahnya ratusan di Kota Bontang. Tak main-main panjang maksimal dari spesies tersebut hingga mencapai 7 meter
Adapun ia memprediksi munculnya buaya tersebut diduga akibat kelaparan sehingga naik ke pemukiman warga.
Kendati begitu ia menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal berbatasan dengan sungai,laut ataupun danau sekiranya dapat berhati-hati serta menjaga jarak dengan kawasan tersebut, guna mencegah hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
“Rekam jejaknya buaya tersebut pemangsa nomor 1, buaya begitu muncul karena dua faktor pertama karena tidak nyaman dengan habitatnya dan kedua karena makanan,” ujarnya ditemui di TNK, Kamis (26/8/2021)
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar
