Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Nelayan Protes Kapal Sering Tertabrak Pipa Air Malahing, PUPRK : Sudah Ada Rambu

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejumlah nelayan protes akibat kapal yang mereka tumpangi sering tertabrak jalur pipa air di sekitar perkampungan atas air Malahing.

Akibatnya, kapal mengalami kerusakan bahkan hancur, nelayan minta Pemerintah Kota berikan ganti rugi.

Ardiansyah, salah seorang nelayan, menjelaskan posisi penempatan jaringan pipa air bersih sepanjang 3,5 kilometer itu dinilai tak pas dan mengganggu aktivitas nelayan. Bahkan cenderung membahayakan, terlebih saat air surut.


“Sering kapal menabrak itu. Parah lagi kapal saya waktu nabrak langsung tenggelam di tempat, karena tidak ada rambunya. Cuman ada dua tiang ulin aja di pasang di atas pondasi pipa, kami (nelayan) minta ganti rugi, ” ungkapnya.

Kepala Bidang Sanitasi, Air minum dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Edi Suprapto membenarkan pihaknya menerima komplain nelayan terkait pipa air.

“Ini kan sama kayak komplain yang dahulu, dan sudah kita tanamkan sekitar 600 meter dan dipasang rambu, harusnya nelayan bisa lebih berhati-hati karena mereka kan tahu wilayah situ ada pipa air, karena saat penanaman dan pemasangan rambu para nelayan ikut membantu,” ungkapnya pada redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dikatakan Edi jika ada penambahan jalur rambu maka harus ada anggaran baru, berarti harus menunggu di APBD perubahan.

“Kalau mau ditambah lagi rambu dan ditanamkan pipanya sampai mendekati palung Malahing ya mungkin di APBD perubahan baru bisa kita akomodir,” pungkasnya.

Disinggung terkait nelayan meminta ganti rugi kapal yang rusak akibat pipa air, Edi menyampaikan tidak bisa berbicara banyak terkait itu, pasalnya pemerintah sudah memberikan peringatan rambu di beberapa titik.

“Saya belum bisa jawab, nanti lah dilihat, masalahnya pemerintah kan sudah memberikan peringatan dengan memasang rambu, harusnya nelayan bisa berhati-hati jika melewati jalur tersebut,” tuturnya.

Reporter : Yulia.C
Editor : Redaksi

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply