KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase-Chusnul Dhihin, optimistis Kota Bontang akan segera keluar dari krisis air bersih dan bahkan bisa surplus pada 2025.
Basri mengungkapkan bahwa saat ini Kota Bontang masih kekurangan air bersih, sekitar 160 liter per detik. Seluruh kebutuhan air tersebut masih bergantung pada sumber air bawah tanah. Namun, selama masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota, ia terus melakukan harmonisasi dengan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan-perusahaan seperti PT Indominco Mandiri, dengan memanfaatkan void atau bekas galian tambang sebagai sumber air bersih.
“Alhamdulillah, dengan berbagai kajian yang panjang dan kerja sama berbagai akademisi, void atau lubang bekas galian tambang Indominco akan digunakan untuk sumber air bersih di Bontang. Saat ini pipanya sudah mulai masuk ke Bontang dengan kapasitas 200 kubik per detik, maka kita akan surplus 40 liter per detik,” ungkap Basri, usai debat publik yang digelar KPU Kota Bontang pada Rabu (20/11/2024).
Dikatakan Basri, berbagai kajian telah dilakukan oleh akademisi, termasuk tim dari Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), untuk uji kelayakan void bekas galian tambang PT Indominco. Kajian tersebut dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan, dengan hasil yang menunjukkan bahwa sumber air dari void Indominco layak untuk dikonsumsi. Kandungan logam berat pada sedimen masuk kategori rendah berdasarkan standar Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC), sehingga tergolong tidak tercemar.
“Kajiannya cukup panjang loh, dan hasilnya air tersebut layak dan aman untuk dikonsumsi. Bahkan Pak Gubernur Kaltim (Isran Noor) dan warga datang sendiri ke lokasi untuk memastikan. Malahan mereka minum juga airnya. Jangankan itu, ikan-ikan yang ada di sana saja hidup, berarti airnya aman dan layak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Basri menargetkan pada pertengahan 2025 air bersih dari void Indominco sudah bisa dialirkan ke Bontang. “Tinggal tergantung pembebasan lahan yang ada di Kilometer 10, karena ini bisa menghambat pembangunan WTP nantinya,” pungkasnya.
Selain memanfaatkan void Indominco, pemerintah juga akan memanfaatkan waduk yang terletak di Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Waduk tersebut diproyeksikan mampu menampung air bersih sekitar 100 juta meter kubik dengan luas sekitar 400 hektare. Namun belum bisa dipastikan kapan waduk Marangkayu beroperasi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku Bontang.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir