KITAMUDAMEDIA, Bontang – Di sebuah rumah sederhana di Jalan Kenanga, RT 30, Tanjung Laut, Kota Bontang, suara obrolan ibu-ibu bercampur aroma lilin panas menyatu dalam harmoni. Tangannya cekatan menggoreskan malam di atas kain, membentuk pola khas Batik Sampoang.
Batik Sampoang bukan sekadar kain bermotif indah, tetapi juga simbol perjuangan dan ketekunan 16 perempuan Bontang yang bergabung dalam kelompok usaha Batik Sampoang yang dibina PT KNI. Usaha ini didirikan Taufan Arifuddin Amir pada 2021 dengan harapan memberdayakan istri nelayan agar memiliki penghasilan tambahan.
“Awal mula kami mendirikan Batik Sampoang ini pada tahun 2021 dengan memanfaatkan ibu rumah tangga sebagai pekerja. Sebagai istri nelayan, dengan adanya usaha Batik Sampoang ini kami harap bisa membantu perekonomian keluarga. Di Bontang ini juga kan belum banyak pengrajin batik yang berdiri secara kelompok,” ungkapnya, Senin (27/1/2025).
Keunikan Batik Sampoang terletak pada detailnya yang rapi dan warna cerah yang mencolok. Tidak seperti batik pada umumnya, bagian depan dan belakang kain hampir tidak bisa dibedakan karena pengerjaannya sangat teliti.
“Batiknya lebih rapi dan warnanya cerah serta susah dibedakan mana depan dan belakang karena sama persis. Tak seperti batik pada umumnya yang mudah dibedakan. Bahan-bahan yang kami gunakan juga berkualitas, mulai dari pemilihan kain hingga proses akhir membatik,” tuturnya.
Bahan-bahan yang digunakan pun tidak sembarangan. Kain katun menjadi dasar utama, dipadukan dengan pensil, lilin, pewarna, water glass, dan air. Proses pembuatannya melalui beberapa tahapan, mulai dari menggambar pola, mencanting dengan lilin, mewarnai, hingga tahap akhir penjemuran.
Di tengah persaingan industri batik yang semakin ketat, Batik Sampoang memilih jalur promosi yang sederhana namun efektif. Dengan mengandalkan pemasaran dari warga ke warga, serta memanfaatkan media sosial dan event pameran, mereka perlahan mulai dikenal.
“Promosi kami dari mulut ke mulut, terus aktif di media sosial juga. Kemudian, kami mengikuti event yang diadakan pemerintah dan swasta seperti pameran dan fashion show. Kami selalu merespons dengan baik para konsumen dan mempertahankan kualitas produk,” jelasnya.
Batik Sampoang juga pernah tampil dalam beberapa fashion show lokal, memperkenalkan keindahan motifnya kepada pasar yang lebih luas.
Meski sudah berkembang, Taufan berharap peluang usaha membatik semakin terbuka bagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga di Bontang.
“Harapannya, pemerintah dan swasta dapat berbagi peluang secara merata agar masyarakat bisa bekerja sebagai pengusaha batik di Kota Bontang,” pungkasnya.(*)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir