KITAMUDAMEDIA, Tenggarong — Sangasanga, yang dikenal sebagai Kota Juang, kini mempersembahkan wajah baru dalam pengelolaan wisata sejarah dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui sistem berbasis barcode bernama SiMATA Pejuang, wisatawan dapat menjelajahi kisah heroik perjuangan di tanah ini dengan mudah dan interaktif.
Monumen-monumen bersejarah yang sebelumnya hanya berdiri sebagai saksi bisu kini “berbicara” dan menyampaikan kisah perjuangan mereka. Cukup dengan memindai barcode menggunakan ponsel, wisatawan dapat langsung mendapatkan penjelasan mendalam tentang peristiwa bersejarah yang terjadi di Sangasanga.
“Melalui sistem ini, wisatawan bisa langsung mengakses sejarah setiap monumen hanya dengan memindai barcode yang tersedia. Tak perlu bertanya atau mencari-cari sumber lain, semua informasi langsung tersaji dengan akurat,” ujar Camat Sangasanga, Dachriansyah, Selasa (4/3/2025).
SiMATA Pejuang lahir dari gagasan inovatif yang muncul dalam pelatihan kepemimpinan staf Kecamatan Sangasanga. Dengan semangat untuk menghubungkan teknologi dengan sejarah, sistem ini menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengenal perjuangan para pahlawan dengan cara yang lebih modern dan praktis.
“Saat ini, layanan SiMATA Pejuang sudah diterapkan di lima monumen bersejarah sebagai langkah awal menuju digitalisasi penuh wisata sejarah Sangasanga,” tambah Dachriansyah.
Kecamatan Sangasanga terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara untuk memperluas implementasi sistem ini ke seluruh monumen di wilayah tersebut. Tak hanya berhenti di situ, rencana besar juga disiapkan untuk mengembangkan infrastruktur pendukung, promosi wisata, dan peningkatan fasilitas bagi pengunjung.
Selain inovasi digital, pemerintah Kecamatan Sangasanga juga berkomitmen untuk mengembangkan wisata Kota Juang agar semakin menarik bagi wisatawan dari berbagai daerah. Strategi ini mencakup penyediaan fasilitas yang lebih baik dan promosi intensif untuk menarik minat pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Kami ingin setiap monumen di Sangasanga memiliki barcode SiMATA Pejuang sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi sejarah yang benar dan mendalam. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa wisatawan yang datang ke Kota Juang mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan,” tegas Dachri.
Kehadiran SiMATA Pejuang tidak hanya menjadi inovasi digital, tetapi juga simbol dari semangat untuk menjaga dan menghidupkan kembali sejarah perjuangan di Sangasanga. Dengan teknologi ini, pemerintah berharap generasi muda semakin tertarik untuk belajar dan memahami nilai-nilai perjuangan yang dimiliki oleh para pahlawan.
“Kami optimis, dengan adanya SiMATA Pejuang dan pengembangan wisata yang terus berjalan, Kota Juang Sangasanga akan menjadi destinasi wisata sejarah yang lebih menarik, edukatif, dan diminati oleh wisatawan dari berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara,” pungkasnya. (adv)