KITAMUDAMEDIA, Bontang – Permasalahan banjir di wilayah Guntung kembali menjadi sorotan Pemerintah Kota Bontang. Sebagai langkah awal penanganan, pemerintah berencana membangun empat pintu air tahun ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengakui bahwa pembebasan lahan masih menjadi hambatan utama dalam proyek pengendalian banjir. Ia pun mendesak Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Baperida) untuk segera menuntaskan proses tersebut.
“Saya juga heran, permasalahannya lahan-lahan terus, padahal kita sudah siapkan anggaran 4 miliar untuk pembebasan lahan, saya minta Baperida selesaikan tahun ini,” ungkap Neni saat pelaksanaan Musrenbang RPJMD 2025, Senin (20/5/2025).
Ia menjelaskan, Guntung merupakan kawasan langganan banjir karena berada di wilayah pesisir yang dipengaruhi pasang surut air laut. Untuk itu, pembangunan pintu air dinilai sebagai solusi awal yang akan dibarengi dengan relokasi bangunan liar di atas sungai.
“Insya Allah secepatnya kita bangun empat pintu buka tutup air di Guntung, di APBD Perubahan, biar tidak banjir, kasihan warga saya kalau banjir-banjir terus,” ujarnya.
Lebih lanjut, Neni mengaku terkejut saat meninjau lokasi banjir, lantaran banyak sampah yang menyumbat aliran air yang justru berasal dari sampah warga, seperti kandang hewan, terpal, dan tripleks.
“Sama-sama lah kita ya menjaga bumi kita, jaga kebersihan lingkungan masing-masing,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir



