KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan menaikkan insentif bagi para pengabdi masyarakat. Mulai dari ketua RT, guru, pegiat agama, hingga kader kesehatan, semuanya mendapat perhatian khusus melalui kebijakan peningkatan kesejahteraan.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar tambahan penghasilan, tetapi strategi memperkuat peran masyarakat dalam membangun Bontang yang tangguh, sehat, dan berdaya saing.
“Insentif ini bentuk apresiasi sekaligus dukungan agar para pengabdi di lapangan bisa bekerja lebih maksimal. Mereka bagian penting dari pembangunan manusia di Kota Bontang,” ungkapnya.
Agus Haris menyebut peningkatan kesejahteraan bagi para pelaku pelayanan publik di tingkat bawah menjadi fokus utama Pemkot. Keberhasilan program pemerintah, katanya, tidak lepas dari peran mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Ketua RT, guru, penggiat agama, dan kader kesehatan adalah garda terdepan. Tanpa mereka, program pemerintah tidak akan berjalan efektif,” katanya.
Di sektor pendidikan, ia menilai guru memiliki peran besar dalam membentuk karakter generasi muda. Pemerintah ingin memastikan pendidikan dasar dan moral anak-anak Bontang terbangun kuat sejak usia dini.
“Pemerintah kota bertanggung jawab atas pendidikan dari PAUD sampai SMP. Karena itu, pondasi karakter dan budi pekerti harus dibentuk sejak dini, baik lewat guru sekolah maupun guru ngaji,” jelasnya.
Sementara dalam bidang kesehatan, peran kader posyandu disebut sangat vital. Mereka bukan hanya membantu layanan kesehatan dasar, tetapi juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan edukasi kesehatan di masyarakat.
“Kader posyandu ini luar biasa perannya. Mereka bukan hanya membantu pemeriksaan balita, tapi juga jadi penyampai informasi kesehatan di masyarakat,” tuturnya.
Agus Haris menegaskan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan. Dengan peningkatan insentif, ia berharap semangat pengabdian di lapangan semakin kuat.
“Kesejahteraan mereka harus dijaga agar semangat melayani tetap menyala. Jika yang di lapangan kuat, maka pelayanan publik juga akan semakin baik,” tegasnya.
Sebagai wujud nyata, Pemkot Bontang resmi menaikkan sejumlah insentif:
• Ketua RT: dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2 juta per bulan.
• Guru honorer/swasta: menjadi Rp 2 juta, ditambah Rp 500 ribu dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
• Kader Posyandu: naik dari Rp 300 ribu menjadi Rp 1 juta.
• Pegiat agama (marbot, pendeta, pastor, dan pemuka agama lainnya): naik menjadi Rp 2 juta per bulan.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi soal penghargaan atas dedikasi mereka dalam membangun manusia Bontang, namun ingat tanggung jawabnya lebih besar,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yulia C. | Editor: Icha Nawir



