KITAMUDAMEDIA, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegaskan komitmennya dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.
Dalam waktu dekat, Kutim akan menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai langkah nyata menghadapi timbulan sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
Saat ini, Kutim menghasilkan lebih dari 220 ton sampah per hari atau sekitar 80 ribu ton per tahun. Kondisi tersebut menuntut adanya sistem baru yang mampu mengelola sampah secara terpadu dari hulu ke hilir.
Kepala DLH Kutim, Aji Wijaya Effendi, menegaskan bahwa pembangunan TPST merupakan kebutuhan mendesak untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
“Kita perlu sistem baru yang tidak hanya menampung, tapi juga mengelola sampah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. Kutim sudah saatnya memiliki fasilitas pengolahan terpadu yang bisa menjawab tantangan peningkatan volume sampah setiap tahun,” ujar Aji, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota saat ini sudah mulai terbatas daya tampungnya. Selain itu, pengelolaan yang belum memenuhi standar teknis menjadikan pembangunan TPST sebagai langkah penting menuju sistem yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Pembangunan TPST ini akan dilengkapi dengan konsep pengelolaan modern, meliputi pemilahan, pengolahan organik, daur ulang anorganik, hingga pemanfaatan energi dari limbah.
Dengan sistem tersebut, sampah tidak lagi menjadi masalah, melainkan potensi yang dapat dimanfaatkan kembali.
“Kita ingin mengubah cara pandang terhadap sampah. Bukan lagi sebagai beban lingkungan, tapi sebagai sumber daya baru yang bisa memberi manfaat ekonomi,” jelasnya.
Selain infrastruktur, DLH juga berencana memperkuat aspek kelembagaan dan regulasi untuk memastikan pengelolaan TPST berjalan konsisten dan terukur. Pemda akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta untuk mendukung investasi dan operasional fasilitas tersebut.
Dengan langkah strategis ini, DLH Kutim berharap TPST baru yang berlokasi di kawasan Km 5 Sangatta Selatan dapat menjadi simbol perubahan nyata dalam pengelolaan sampah daerah.
“TPST ini bukan hanya proyek, tapi langkah menuju masa depan Kutim yang bersih, hijau, dan berdaya lingkungan,” tutup Aji.(ADV)
