Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pelajar Bontang Terjerat Narkoba, Dipicu Persoalan Keluarga

KITAMUDAMEDIA, BONTANG – Kasus keterlibatan pelajar dalam penyalahgunaan narkotika di Kota Bontang kembali mencuat. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang mengungkap, sebagian besar kasus yang menimpa pelajar dipicu oleh kondisi keluarga yang tidak harmonis dan pengaruh lingkungan pergaulan yang buruk.

Hingga November 2025, tercatat tiga pelajar dinyatakan positif mengonsumsi narkotika. Dua diantaranya harus menjalani rehabilitasi rawat inap di Pusat Layanan Bareta Tanah Merah, Samarinda, sedangkan satu pelajar lainnya menjalani rehabilitasi rawat jalan di Bontang.

Kepala BNN Kota Bontang, Lulyana Ramdani, menuturkan bahwa meningkatnya kasus pelajar sebagai korban narkoba perlu menjadi perhatian serius, khususnya bagi orang tua.

“Satu kasus karena keluarga tidak harmonis, sementara dua lainnya akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat. Anak-anak mudah terdorong untuk mencoba,” ungkap Lulyana, Rabu (26/11/2025).

Ia menekankan bahwa peran keluarga merupakan benteng utama dalam mencegah anak terjerumus penyalahgunaan narkotika.

“Edukasi bisa kami berikan, tetapi pengawasan keluarga adalah kunci. Anak perlu ruang aman dan perhatian yang cukup,” tegasnya.

Sebelum menjalani program rehabilitasi, setiap korban menjalani asesmen untuk menilai tingkat ketergantungan dan kondisi psikologis. Hasilnya, dua pelajar berada pada kategori sedang hingga berat, sehingga wajib mendapatkan penanganan intensif selama 2–3 bulan di Samarinda.

“Jika sudah masuk kategori sedang atau berat, biasanya muncul gangguan psikis dan biologis. Bahkan fungsi otak bisa terganggu,” jelasnya.

Sementara satu pelajar lainnya dinilai masih pada kategori ringan sehingga tetap dapat bersekolah melalui skema pembelajaran yang disesuaikan.

“Pendidikan tidak boleh terputus. Pola belajar dapat diubah, misalnya lewat homeschooling,” tambahnya.

BNN Kota Bontang kini terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi ke sekolah dan masyarakat, namun Lulyana mengingatkan bahwa upaya tersebut tidak akan efektif tanpa dukungan keluarga.

Baca Juga  1.931 Orang Kena Rabies di Kalbar, 11 Meninggal Dunia

Kasus ini menjadi pengingat bahwa ancaman narkoba bisa menyasar pelajar dan usia remaja kapan saja. Sinergi sekolah, masyarakat, dan pengawasan keluarga dibutuhkan untuk menjaga generasi muda Bontang tetap terlindungi.

Reporter : Yulia.C | Editor : Redaksi

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply