Harga Minyak Goreng Turun Terus, Mi Instan Malah ‘Terbang’

KITAMUDAMEDIA – Harga minyak goreng terpantau semakin melandai. Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga rata-rata nasional minyak goreng pada 19 Juli 2022 turun untuk semua jenis dibandingkan 18 Juli 2022.

Harga minyak goreng curah turun Rp200 jadi Rp14.900 per liter, minyak goreng kemasan sederhana turun Rp500 jadi Rp19.800 per liter, dan minyak goreng kemasan premium turun harga Rp200 jadi Rp19.800 per liter.

Sementara, target pemerintah untuk harga eceran tertinggi minyak goreng curah adalah Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg. 

Artinya, penurunan harga minyak goreng sudah semakin mendekati HET yang dipatok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di sisi lain, harga tepung terigu saat ini sudah bertengger di Rp12.000 per kg. Naik Rp100 jika dibandingkan sebulan sebelumnya. Pada 19 Mei 2022, harganya masih berada di Rp11.500 per kg. Mundur ke 19 April 2022, harga tepung terigu tercatat Rp11.300 per kg, dan sebulan sebelumnya terpantau di Rp10.900 per kg. 

Sementara, harga pada 17 Desember 2021 masih berada di Rp10.400 per kg.

Harga tepung terigu terpantau naik terus menyusul lonjakan harga gandum. Indonesia sendiri, mengimpor sepenuhnya gandum baik untuk kebutuhan pangan maupun pakan.

Tradingeconomics mencatat, harga gandum sempat meroket ke level rekor tembus US$12,77 per bushel. Lebih tinggi dari posisi puncak di bulan Maret 2022 di atas US$12,50 per bushel. Saat ini, harga gandum di pasar internasional terus melemah ke kisaran US$7,65 per bushel di 15 Juli 2022, terendah dalam 5 bulan.

Pergerakan harga gandum dunia terpengaruh perang Rusia-Ukraina, yang merupakan pemasok utama gandum dunia. Menambah tekanan bagi pasar gandum akibat cuaca yang mengganggu hasil panen di negara-negara produsen utama.

Baca Juga  Pengangguran di Bontang Meningkat Sejak 3 Tahun Terakhir, Basri : Dampak Corona

Saat ini, harga gandum masih terpantau berfluktuasi di kisaran US$7-8 per bushel.

Hal ini berdampak pada pergerakan harga terigu di dalam negeri, sehingga mempengaruhi harga produk turunannya, seperti mi instan dan roti. 

Hal itu diamini Kepala Staf Presiden Moeldoko. Dia mengatakan, kondisi tersebut tentu akan mengerek harga produk turunan gandum, sehingga bukan tak mungkin harga mi instan akan terus merangkak naik.

“Harga Supermie, harga Indomie akan naik, tidak bisa dihindari,” kata Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan ‘Strategi Pemerintahan Jokowi Keamanan Nasional’, seperti dikutip Rabu (20/7/2022).

Moeldoko menambahkan, perang bukan hanya mengakibatkan kenaikan harga gandum. Beberapa komoditas lain seperti minyak, maupun pupuk mengalami kenaikan, Indonesia pun terkena dampaknya.

“Harga komoditas dunia naiknya dekati harga US$ 100. Harga pupuk dunia, dulu pupuk Ukriana, Belarusia US$ 400 per ton karena di-ban Amerika kita harus impor dari Kanada, harganya US$ 900 per ton,” pungkasnya.(Cnbc)

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply