Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Masalah Mental Remaja Bontang Melonjak, DKP3AKB Beber Datanya

KITAMUDAMEDIA, Bontang — Tekanan psikologis dan perilaku berisiko pada remaja di Kota Bontang menunjukkan sinyal mengkhawatirkan. Hal itu terungkap dalam Survei Perilaku Remaja 2025 yang dilakukan DP3AKB, di mana hampir separuh responden mengaku mengalami kecemasan berlebihan.

Survei tersebut melibatkan 1.621 responden berusia 10–24 tahun. Hasilnya, 46,9 persen remaja mengalami kecemasan atau rasa takut berlebihan. Sementara 20,2 persen lainnya melaporkan keluhan kesehatan mental.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menilai data itu sebagai alarm keras bahwa remaja masih rentan terhadap tekanan, baik dari lingkungan, pergaulan, maupun paparan dunia digital.

“Peran orang tua sangat penting. Family time bisa menjadi salah satu bentuk perlindungan mental bagi anak,” ujarnya pada Kamis (4/12/2025), saat menghadiri acara puncak 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan yang digelar DP3AKB di Auditorium 3D Pemkot Bontang.

Selain tekanan psikologis, survei juga mengungkap sejumlah perilaku berisiko. Berikut rinciannya:

• Cemas atau takut berlebihan: 46,9%

• Keluhan kesehatan mental: 20,2%

• Menonton video pornografi: 16,9%

• Ketertarikan sesama jenis: 9,1%

• Onani/masturbasi: 8,3%

• Mengenal PSK: 4,7%

• Ciuman atau pelukan pacar: 4,1%

• Perokok aktif: 2,6%

• Judi daring: 2,3%

• Bercumbu: 2%

• Konsumsi alkohol/lem: 1,6%

• Hubungan seksual: 0,6%

• Konsumsi narkoba: 0,5%

• Pinjaman daring: 0,5%

Menurut Neni, temuan itu harus menjadi dorongan bagi keluarga, sekolah, lembaga perlindungan anak, dan pemerintah untuk memperkuat edukasi serta pendampingan perilaku digital remaja.

Ia menegaskan bahwa peningkatan persoalan psikologis dan perilaku berisiko hanya dapat ditangani melalui kerja sama berbagai pihak, termasuk penyediaan ruang konseling ramah remaja, literasi digital, hingga kampanye pencegahan kekerasan dan pornografi.

Baca Juga  KKP Lok Tuan Awasi 1.800 Kru Kapal Asing & Domestik yang Masuk Bontang Setiap Bulan

“Data ini menunjukkan bahwa remaja kita membutuhkan dukungan besar, terutama terkait kesehatan mental dan pengarahan perilaku,” ujarnya.

Neni berharap hasil survei tersebut menjadi dasar penyusunan program strategis agar generasi muda Bontang tumbuh sehat, berdaya, dan terlindungi dari pengaruh negatif lingkungan.(*)

Reportder: Yulia.C | Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply