Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pelabuhan Lok Tuan Dinilai Rawan, BNN Bontang Soroti Minimnya Sistem Deteksi Narkoba

KITAMUDAMEDIA, Bontang — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang menyoroti lemahnya sistem pengamanan di Pelabuhan Lok Tuan yang dinilai berpotensi menjadi celah peredaran narkoba, terutama di tengah meningkatnya mobilitas penumpang dan barang melalui jalur laut.

Sorotan tersebut disampaikan meski hasil tes urine terhadap kru kapal penumpang KM Binayya dan petugas pelabuhan menunjukkan kondisi aman dari penyalahgunaan narkoba. Pemeriksaan dilakukan BNN Kota Bontang pada Rabu (25/12/2025) dini hari, bertepatan dengan meningkatnya arus perjalanan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala BNN Kota Bontang, Lulyana Ramdani, menyebutkan dari total 46 kru dan anak buah kapal (ABK) yang menjalani tes urine, sempat ditemukan satu orang terindikasi positif. Namun setelah dilakukan pendalaman, hasil tersebut dipastikan bukan berasal dari narkoba.

“Yang bersangkutan sedang sakit gigi dan mengonsumsi obat penghilang nyeri yang memang diizinkan. Sebelum tes, kami selalu menanyakan riwayat penggunaan obat. Tidak semua obat itu dilarang, selama sesuai peruntukannya,” jelas Lulyana.

Ia menegaskan, secara keseluruhan kru KM Binayya dinyatakan aman dan layak bertugas. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh 26 karyawan PT Laut Bontang Bersinar (LBB) selaku pengelola Pelabuhan Lok Tuan, yang seluruhnya dinyatakan negatif narkoba.

Menurut Lulyana, pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan dini guna memastikan keselamatan pelayaran, terutama saat lonjakan penumpang pada momen Nataru.

“Kru kapal dan petugas pelabuhan yang bebas narkoba sangat menentukan keselamatan penumpang. Ini bukan hanya soal aturan, tapi juga soal nyawa,” tegasnya.

Meski demikian, ia mengingatkan tingginya aktivitas keluar-masuk orang dan barang melalui Pelabuhan Lok Tuan tetap menjadi tantangan serius. Di satu sisi, kondisi ini mencerminkan geliat ekonomi, namun di sisi lain membuka peluang peredaran narkoba jika tidak diimbangi dengan pengawasan ketat.

Baca Juga  Kutukan Sumber Daya: 5 Negara Kaya Alam yang Justru Terpuruk

Lulyana menyebut, hingga saat ini Pelabuhan Lok Tuan belum dilengkapi alat pendeteksi dasar seperti metal detector maupun sistem pemeriksaan menyeluruh terhadap penumpang dan barang bawaan.

“Orang masih bebas keluar masuk pelabuhan. Tidak ada deteksi awal. Kita tidak tahu apakah ada barang terlarang yang ikut dibawa,” ujarnya.

BNN Kota Bontang, lanjut Lulyana, telah menyampaikan surat dan rekomendasi kepada pihak terkait agar pengamanan pelabuhan diperkuat. Namun hingga kini, belum ada perubahan signifikan di lapangan.

“Rekomendasi sudah kami sampaikan, tapi kondisinya masih sama seperti sebelumnya,” ungkapnya.

Ia berharap persoalan ini menjadi perhatian bersama seluruh pemangku kepentingan, terlebih jika ke depan dibuka jalur pelayaran baru. Tanpa sistem pengamanan yang memadai, potensi kerawanan dinilai akan semakin besar.

“Perlu sinergi semua instansi. Minimal ada deteksi dasar di pintu masuk. Kalau pengawasan diperkuat, peredaran narkoba bisa kita tekan sejak awal,” pungkas Lulyana.(*)

Reporter: Yulia.C | Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply