KITAMUDAMEDIA, Bontang – Don’t Judge a Book by Its Cover ! Pepatah lama tersebut ada benarnya. Jangan menilai seseorang atau sesuatu hanya dengan melihat penampilan luar semata-mata. Itu yang terjadi ketika pertama kali berkenalan dengan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena. Wajah garang , perawakan besar dan suara khas Bariton membuat pria berusia 41 tahun tersebut terkesan temperamental.
Tapi siapa sangka, kesan tersebut luluh lantak seketika, saat jurnalis kitamudamedia.com berkenalan lebih dekat. Boyke, sapaan akrabnya, ternyata sangat ramah. Kalau boleh mengutip perumpamaan lain, yang tepat adalah “Muka Rambo, hati Rinto”.
Meski sekilas, Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena memiliki perawakan yang tegas dan terkesan galak, namun pria darah timur itu rupanya sangat humble. Hal itu terlihat dari caranya berkomunikasi. Begitu pun dengan sikapnya yang terbuka dan merangkul para wartawan di Bontang.
Pria kelahiran Maluku, 11 Desember 1978 itu memilih style atau gaya kepemimpinan yang santai tapi tegas. Ia pun tak segan untuk, mendekatkan diri dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Baginya, memberikan pelayanan dan penegakan hukum yang baik dan benar kepada masyarakat tak bisa ditawar.
Ia menuturkan, sebagai abdi Negara, Polri tidak bisa menjalankan peran dan fungsinya sendirian, dibutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat.
“Masyarakat adalah mitra kita. Apa yang kita kerjakan akan kembali juga ke masyarakat, jadi apa yang harus disombongkan,” kata lulusan Akademi Polisi tahun 1999 tersebut.
20 tahun menyandang profesi sebagai anggota polri tentunya banyak hal dan pengalaman yang telah dilalui. Baginya, ada kepuasan tersendiri jika berhasil mengungkap kasus atau perkara. Kendati demikian, hal itu juga menjadi motivasi bagi suami Juliana untuk terus bekerja lebih baik.
“Yang paling saya ingat dan akan terus melekat, pengungkapan kasus mutilasi di Palembang. Pengungkapan kasusnya bertepatan dengan hari lahir saya,” ujarnya seraya tersenyum mengenang kejadian itu.
Ayah dari anak dua itu juga menambahkan, dalam menjalankan tugasnya ia lebih menekankan upaya pendekatan, baik dengan bertatap langsung dengan masyarakat melalui sosialisasi, dialog, maupun kegiatan lainnya. Baginya, mencegah lebih baik ketimbang mengobati.
“Saya tidak bangga memproses seseorang karena dia melakukan kejahatan, saya lebih bangga jika bisa mencegah orang tersebut untuk tidak melakukan tindak kejahatan,” tandasnya.
Ditempatkan di Bontang, membuat dirinya lebih banyak bersyukur. Menurut mantan Kapolres Tojo Una-Una Sulawesi Tengah ini, Bontang Kota yang bersih, rapi, masyarakatnya heterogen namun bisa hidup saling berdampingan.
“Saya salut dengan masyarakat Bontang, mudah-mudahan situasi kamtibmas seperti ini selalu terjaga,” ujarnya.
Boyke yang hobi olahraga jogging itu berkomitmen akan terus menjaga situasi Bontang yang sudah tergolong aman, menjadi lebih kondusif lagi, terlebih mendekati pesta demokrasi tahun depan, 2020.
Sebelumnya, Gerbong mutasi di lingkungan bhayangkara membuat Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti dimutasi ke Polda Kalimantan Timur. Posisinya digantikan oleh AKBP Boyke Karel Wattimena yang sebelumnya menjabat Kapolres di Tojo Una-Una, Polda Sulawesi Tengah. AKBP Boyke Karel Wattimena resmi menjabat sebagai pimpinan Polres Bontang, pada pertengahan November 2019 lalu.
Reporter : Yulianti Basri
Editor KMM : Kartika Anwar