KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sempat vakum beberapa tahun terakhir, program bank sampah kembali dijalankan namun dengan konsep berbeda.
Sebelumnya program bank sampah berorientasi pada recycle atau daur ulang, kini dipilah dan langsung dijual ke pengepul.
Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli dan meminimalisir penggunaan sampah. Pada program bank sampah terbaru ini, warga khususnya para ibu di setiap RT mulai membentuk kelompok – kelompok bank sampah.
“Dulu sempat vakum, tapi alhamdulillah akhir-akhir ini beberapa komunitas, ibu-ibu rt mulai kembali membangun bank sampah didampingi dengan DLH contohnya seperti di daerah satimpo, guntung. Mereka kumpulkan sampahnya, dipilah baru nanti dibawa ke pengepul,” ungkap M. Taupan Kabid Kebersihan & Pemanfaatan Sampah DLH Kota Bontang, Senin (22/2/2021).
Dikatakan M. Taupan, dulu strateginya kurang pas, fokus pada kerajinan untuk mengembalikan dana nasabah, sekarang DLH merubah jadi collecting untuk bersinergi dengan pengepul besar dan tidak terfokus pada produk.
“Sekarang kami sudah tidak fokus pada produk tapi lebih menghidupkan kembali bank sampah jadi sampah yang dikumpulkan bisa langsung dijual dan jadi uang,” ujarnya.
Ditambahkannya pelayan bank sampah DLH menggunakan sistem jemput bola, warga silahkan menghubungi kontak terkait. Metode bisa langsung dijual atau dikumpulkan terlebih dahulu.
“Bisa langsung dijual atau ditabung ditabung dulu, jika ditabung dulu maka harga jual belinya tinggi. Seperti yang dilakukan pada tahun 2019 November bank sampah sudah dijalankan dengan nasabah sekitar 170an rutin setiap minggu,” jelasnya.
Saat ini tantangan kedepannya adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat agar membuang sampah tepat waktu dan memilah sampah sesuai tempat pemilihannya.
“DLH terus mengingatkan masyarakat untuk memilah sampah organik dan non organik, ” pungkas Taupan.
Reporter : Aldi
Editor : Kartika Anwar