KITAMUDAMEDIA, Bontang – Empat minggu terakhir harga telur ayam di pasaran mengalami penurunan.
Salwiana, salah satu pedagang telur Sulawesi pasar Citra Mas Loktuan mengungkapkan sejak akhir agustus lalu, harga telur mengalami penurunan hingga Rp 8 ribu per piring. Untuk harga satuannya, ukuran besar per butir telur dijual Rp 1.600 sedangkan ukuran kecil dibanderol Rp 1.200.
Kendati demikian, turunnya harga telur tidak membuat minat beli masyarakat meningkat, pendapatan pun tidak berpengaruh, sebab pedagang menjual sesuai dengan harga beli dari supplier.
“Harga telur yang kecil Rp 38 ribu, biasanya saya jual Rp 43 ribu kalau yang besar Rp 50 ribu turun jadi Rp 42 ribu,” ujarnya saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa (21/9/2021).
lebih lanjut, ia menuturkan, yang sangat terbebani ialah peternak telur ayam, pasalnya harga pakan ayam terbilang mahal. Namun hasil ternakannya dijual murah.
“Kasian peternaknya, disana (Sulawesi) sudah ada yang gulung tikar juga bahkan ayamnya pada dipotongin,” ucapnya.
Senada, Dede juga menuturkan jika harga telur mengalami penurunan hingga Rp 8-10 ribu per piring. “Harganya turun tapi pembeli juga masih sama saja tiap harinya,” tuturnya.
Sementara dikonfirmasi ke Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Debora Kristiani mengatakan faktor penyebab anjloknya harga telur di pasaran yakni distribusi lancar dan persediaan telur banyak. Namun yang jadi problem adalah minat masyarakat tidak naik, cenderung tetap.
“Sebagai konsumen saya bersyukur, itu juga jadi harapan kami, jadi masyarakat tidak terbebani juga,” ujarnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar