KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mengutarakan kekecewaannya terhadap penamaan masjid terapung.
Faisal mengungkapkan bagaimana
sejarah masjid terapung ini akhirnya bisa dibangun. Dari awal pembangunan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah sebelumnya, jika nantinya masjid yang dibangun ini akan tetap diberi nama Al Muhajirin.
“Dulu itu dengan susah payah kita membujuk takmir masjid dan para sesepuh agar masjid sebelumnya bisa di pindah dengan alasan perluasan pelabuhan dan peti kemas,” ungkapnya, Jumat (11/3/2022).
Nyatanya, nama berbeda yang digunakan. Faisal mengakui, kedua nama tersebut memiliki makna yang baik, hanya saja, ia berharap tak ada sejarah yang dilupakan.
Sebelumnya, Faisal mengatakan telah berupaya menjalin komunikasi intens dengan pemerintah Kota Bontang terkait penamaan masjid terapung, namun tak membuahkan hasil.
“Saya Sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Bontang, untuk melibatkan masyarakat sekitar maupun takmir masjid sebelumnya, bisa dilibatkan dalam pengurusan masjid. Tapi mungkin pemerintah tidak ingin ada permasalahan dikemudian hari sehingga mau tidak mau ganti nama,” pungkasnya.
Meski kecewa, FBR sapaan akrabnya berharap masjid terapung ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Baik untuk beribadah maupun melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya.
“Saya akan berusaha untuk merapatkan kembali dengan pemerintah, kalau bisa, namanya disandingkan Masjid Darul Irsyad Al-Muhajiri tapi kalau tetap tidak bisa ya mau gimana lagi karena memang ini aset pemerintah,” ujarnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar