KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mencatat tren penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 161 kasus orang terinfeksi, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Waspada DBD! Dinkes Bontang Catat 161 Kasus, 2 Orang Meninggal
KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mencatat tren penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 161 kasus orang terinfeksi, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bontang Asniwati, melalui pesan singkat kepada redaksi kitamudamedia.com, Sabtu (14/5/2022).
Dijelaskan, Kecamatan Bontang Selatan menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 88 kasus. Disusul Kecamatan Bontang Utara sebanyak 48 kasus dan terakhir Kecamatan Bontang Barat 25 kasus.
“Ada 2 kasus yang meninggal, ini dari Kelurahan Telihan pada bulan Februari dan Tanjung Laut Indah pada bulan April,” ungkapnya.
Tren kenaikan itu salah satunya disebabkan perubahan cuaca. Hal ini menjadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD
“Apalagi Bontang tidak ada musim hujan atau kemarau jadi bisa setiap saat hujannya,” ujarnya.
Untuk mencegah, kata Asni, beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat, dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan berkembangnya jentik- jentik nyamuk serta menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
“Jadi bukan hanya melakukan fogging,” tandasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar
KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mencatat tren penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 161 kasus orang terinfeksi, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bontang Asniwati, melalui pesan singkat kepada redaksi kitamudamedia.com, Sabtu (14/5/2022).
Dijelaskan, Kecamatan Bontang Selatan menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 88 kasus. Disusul Kecamatan Bontang Utara sebanyak 48 kasus dan terakhir Kecamatan Bontang Barat 25 kasus.
“Ada 2 kasus yang meninggal, ini dari Kelurahan Telihan pada bulan Februari dan Tanjung Laut Indah pada bulan April,” ungkapnya.
Tren kenaikan itu salah satunya disebabkan perubahan cuaca. Hal ini menjadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD
“Apalagi Bontang tidak ada musim hujan atau kemarau jadi bisa setiap saat hujannya,” ujarnya.
Untuk mencegah, kata Asni, beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat, dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan berkembangnya jentik- jentik nyamuk serta menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
“Jadi bukan hanya melakukan fogging,” tandasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar