Arah Transisi Energi di JETP Masih Kabur

KITAMUDAMEDIA – Jakarta, 17 Maret 2023. Sebulan setelah peluncuran sekretariat bersama Just Energy Transition Partnership (JETP) belum terlihat tanda-tanda ke arah mana transisi energi dalam program tersebut akan dilakukan. Menyikapi hal tersebut, Climate Rangers Jakarta, Market Forces, Enter Nusantara, dan 350 Indonesia menggelar aksi teatrikal di depan sekretariat JETP dengan menggelar karpet merah untuk energi terbarukan. 

“Karpet merah ini adalah simbol dari JETP sedangkan yang jadi model menggambarkan energi terbarukan. Bagi kami, seharusnya JETP menjadi karpet merah untuk energi terbarukan, bukan energi fosil. Belakangan kami melihat berbagai pihak termasuk Pemerintah justru mengupayakan agar energi fosil dalam berbagai bentuknya didanai oleh JETP”. jelas Ginanjar Ariyasuta, Koordinator Climate Rangers Jakarta. 

Elvan dari Enter Nusantara menguraikan, sejak peluncuran sekretariat JETP, Pemerintah justru memproyeksikan JETP untuk menggarap gasifikasi batubara, cofiring biomasa, Nuklir, blue amonia yang diproses dengan carbon capture storage (CCS) dan konvensi diesel ke gas. “Solusi-solusi yang ditawarkan malah kontradiktif dengan semangat transisi energi. Celakanya, oleh Pemerintah, JETP cenderung diarahkan untuk mendukung perpanjangan umur energi fosil.”

Sikap pemerintah yang lebih mempromosikan energi fosil membuka ruang lebar pembajakan dana transisi energi. Menurut Juru Kampanye 350 Indonesia, Suriadi Darmoko, “transisi energi itu harusnya fosil ke terbarukan, bukan fosil ke bentuk barunya yang masih fosil juga. Nah, jika wacana solusi palsu datangnya juga dari pemerintah sementara dana transisi juga dibawa kendali Pemerintah maka potensi dana JETP disalahgunakan untuk mendanai energi fosil sangat tinggi”. Ia menambahkan, “energi terbarukanlah yang seharusnya yang terus diwacanakan dan diimplementasikan”.

Pendanaan JETP tujuannya bukan untuk transisi energi semata namun lebih daripada itu yakni untuk mencegah kenaikan suhu bumi diatas 1,5 derajat celcius. Menurutnya, sudut pandang sempit pemerintah melihat dana transisi, hanya sebagai stimulus untuk perubahan corak bisnis energi atau bahkan lebih buruk lagi untuk melayani perpanjangan umur energi fosil. “Pendanaan transisi energi melalui JETP ini adalah salah satu aksi iklim, bagian dari komitmen global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, juga mencegah krisis iklim yang semakin memburuk. Menguatnya wacana solusi palsu yang diendorse oleh pemerintah kontraproduktif dengan upaya penurunan gas rumah kaca”.(*)

Baca Juga  Kepala BKD Kaltim Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply