KITAMUDAMEDIA, Bontang – Penuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bontang, Basri Rase bantah dirinya mengarahkan Udin Mulyono untuk berkampanye dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap Ketua RT dan Lurah di Bali.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, dirinya memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait apakah dirinya terlibat dalam kampanye yang dilakukan Udin Mulyono saat pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) beberapa waktu lalu di Bali.
“Saya dimintai keterangan apakah ada arahan dari saya kepada Hj Udin Mulyono terkait kampanye, saya membantah hal itu, saya tidak ada memberikan arahan untuk berkampanye saat pelaksanaan bimtek,” ungkapnya pada awak media, Jum’at (2/2/2024).
Ia juga mengatakan, tidak ada kaitan dirinya terhadap Udin Mulyono, baik kaitan sebagai tim sukses, partai dan hubungan keluarga. Dirinya mengaku hanya berhubungan sebagai teman baik kepada Udin Mulyono.
“Mungkin itu bentuk terima kasih dan dukungan beliau kepada saya saat dirinya di dalam tahanan, saya yang bantu, tapi saya tidak ada mengarahkan untuk melakukan kampanye,” pungkasnya.
Lebih lanjut, terkait pesan berantai yang beredar kepada lurah untuk mendukung partai PKB, Basri mengaku telah menegur Udin Mulyono agar tidak mengulangi perbuatan yang seperti itu.
“Sudah saya tegur agar tidak berbuat seperti itu lagi,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bontang Aldy Artrian mengatakan, saat ini proses penelusuran masih terus berjalan, sebelumnya untuk camat, seklur dan RT sudah didatangi untuk dimintai keterangan juga, dan untuk yang bersangkutan akan dilakukan pemanggilan pada Senin atau Selasa untuk datang.
“Hari ini pak Basri telah memenuhi panggilan kami untuk dimintai keterangan, harusnya hari ini juga yang bersangkutan HJ Udin Mulyono datang ke Bawaslu, namun beliau sedang berada diluar Kota, mungkin akan kita jadwalkan pada Senin atau Selasa mendatang,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, pemanggilan tersebut untuk meminta klarifikasi dugaan menggunakan fasilitas Pemerintah untuk melakukan kampanye.
“Kami mintai keterangan beliau terkait dugaan pelanggaran Pemilu, jadi ini terus berjalan jika ada nama baru yang disebut dalam pemeriksaan, akan kami kejar dan mintai keterangannya juga, jadi tidak hanya berhenti di Udin Mulyono, sampai tidak ada informasi lagi yang kita peroleh barulah pemeriksaan keterangan akan berhenti” ungkapnya.
lebih lanjut, setelah semua informasi dikumpulkan dan dianggap sudah cukup, baru lah akan masuk tahap pengkajian, “Kami belum bisa memberikan kesimpulan terkait permasalahan ini, karena kesimpulan terbentuk setelah proses penanganan berlangsung,” tuturnya.
Reporter : Yulia.C
Editor : Kartika Anwar