KITAMUDAMEDIA, Bontang – Stunting di Kota Bontang terus menjadi perhatian serius, dengan prevalensi yang masih tinggi dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim). Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan kenaikan prevalensi stunting di Bontang sebesar 6,4 persen, menjadikannya sebagai daerah dengan penanganan stunting terburuk di Kaltim.
Tri Ismawati, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, menyatakan bahwa meskipun secara keseluruhan angka stunting telah menunjukkan penurunan, Bontang tetap berada di posisi puncak sebagai daerah dengan prevalensi tertinggi di Kaltim.
“Walaupun ada penurunan signifikan, angka stunting di Bontang masih menjadi yang tertinggi. Ini menunjukkan perlunya upaya lebih intensif untuk mencapai target nasional,” ujarnya dalam pernyataan di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang, Jumat (2/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa berbagai program penanggulangan stunting, termasuk inisiatif dari kelurahan, posyandu, dan pemberian makanan tambahan (PMT) seperti telur dan vitamin, telah dilaksanakan. Namun, Tri menekankan perlunya langkah tambahan, terutama di daerah pesisir yang mungkin kurang mendapat perhatian.
“Kita perlu melakukan pemetaan yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi wilayah dengan angka stunting tinggi. Khususnya di daerah pesisir yang mungkin belum terjangkau oleh program yang ada,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemantauan dan evaluasi kebijakan yang lebih menyeluruh agar semua wilayah mendapat perhatian yang sesuai.
“Pemerintah daerah harus lebih aktif dalam memantau dan mengevaluasi kebijakan yang telah diterapkan, terutama di daerah dengan angka stunting yang masih tinggi,” tambahnya.
Sebagai wakil rakyat yang baru menjabat, Tri berharap dinasterkait segera mengambil langkah konkret untuk menurunkan angka stunting, memastikan bahwa seluruh wilayah, termasuk daerah pesisir, mendapatkan perhatian yang setara.
“Target kita harus jelas, dan sebaiknya angka stunting dapat ditekan hingga nol,” pungkasnya. (Adv)
Editor : Redaksi