KITAMUDAMEDIA, Bontang – Program imunisasi polio di wilayah Bontang Utara I belum mencapai target. Dari total 4.004 anak yang ditargetkan untuk menerima vaksin dosis pertama dan kedua, realisasi jauh di bawah harapan.
Pemberian vaksin polio dosis pertama yang dilaksanakan pada 23 Juli 2024 hanya mencapai 25 persen dari jumlah absolut 6.697 anak. Sementara itu, pemberian dosis kedua yang dilakukan pada 12-14 Agustus 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan dengan realisasi hanya 10 persen dari jumlah absolut 2.680 anak.
“Diputaran kedua ini menurun sekali, karena banyak yang termakan isu negatif tentang imunisasi polio sepertinya,” ungkap Dwi Ekawati, Pemegang Program Imunisasi di Puskesmas Bontang Utara I, saat ditemui pada Rabu (21/8/2024).
Dwi menjelaskan bahwa rendahnya capaian imunisasi ini disebabkan oleh isu yang beredar di masyarakat terkait efek samping setelah menerima imunisasi dosis pertama. Padahal, menurutnya, efek samping seperti mual, muntah, demam, dan hilang nafsu makan adalah hal yang wajar dan biasanya tidak berlangsung lebih dari tiga hari.
“Efek samping setelah imunisasi itu hal wajar, namanya ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh, wajar jika tubuh memberikan reaksi setelahnya. Jadi tidak perlu khawatir,” terangnya.
Lebih lanjut, Dwi menekankan pentingnya pemberian imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio pada anak-anak. Vaksin ini diberikan kepada anak usia 0-8 tahun sebanyak dua kali dengan jarak pemberian sekitar 14 hari setelah dosis pertama.
Dwi berharap masyarakat di Bontang, khususnya di Bontang Utara I, bisa lebih memahami pentingnya pemberian imunisasi polio dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor : Nur Aisyah Nawir