KITAMUDAMEDIA,Samarinda – Dispora Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar evaluasi terkait kebijakan rekrutmen atlet yang diterapkan dua tahun lalu. Pada saat itu, banyak atlet direkrut tanpa melalui proses seleksi ketat, sehingga memicu berbagai persoalan di lapangan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, yang menekankan pentingnya perubahan dalam proses rekrutmen tahun ini.
“Dua tahun lalu, kita memang banyak merekrut atlet tanpa seleksi. Namun, setelah evaluasi tahun lalu, kami menyadari perlunya pendekatan yang lebih selektif agar dapat menghasilkan atlet yang kompetitif,” ujar Rasman, pada Senin (4/11/2024).
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas, Dispora Kaltim kini telah menerapkan seleksi yang lebih ketat di 10 kabupaten dan kota, meliputi Balikpapan, Kukar, Samarinda, hingga Bontang. Dari hasil seleksi ini, delapan kabupaten dan kota terlibat aktif dalam mengirimkan atlet tanpa dominasi klub-klub tertentu.
“Kami pastikan semua kabupaten dan kota punya kesempatan yang sama untuk mengirimkan atlet terbaik mereka,” tambah Rasman.
Saat ini, sebanyak 156 orang, termasuk atlet, pelatih, dan ofisial, tengah menjalani TC di Kompleks GOR Kadrie Oening Samarinda. Kegiatan ini berlangsung selama 21 hari dan bertujuan untuk mempersiapkan atlet dalam menghadapi Pra POPNAS.
Kontingen Kaltim akan bertanding di delapan cabang olahraga, seperti bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis lapangan, sepak takraw, tinju, pencak silat, dan basket, dengan usia atlet yang dibatasi maksimal kelahiran 2007.
Rasman mengungkapkan bahwa pembenahan sistem seleksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kontingen Kaltim.
“Kami harap atlet yang terpilih melalui seleksi ini bisa memberikan prestasi yang membanggakan. Pelatih-pelatih yang diturunkan juga dilengkapi dengan tim teknis untuk memastikan kesiapan fisik dan teknik para atlet,” tutupnya.(*)
Editor : Redaksi