KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sirene General Emergency menggema di area Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, pada Selasa (17/12) pukul 13.50 WITA. Suara tersebut menandakan simulasi kebakaran yang dilakukan di area Train E kilang LNG Badak sebagai bagian dari Major Emergency Exercise 2024.
Insiden yang disimulasikan melibatkan kebocoran gas propana dari salah satu peralatan yang terkena percikan api akibat aktivitas penggerindaan, sehingga memicu kebakaran (jet fire). Dalam simulasi ini, dilaporkan dua korban mengalami luka-luka. Satu korban mengalami luka bakar, sementara satu lainnya tidak sadarkan diri dan mengalami patah tulang kaki akibat terjatuh dari tangga. Kedua korban segera dievakuasi ke RS LNG Badak untuk penanganan medis.
Kebakaran tersebut berhasil dikendalikan oleh Fire Rescue Team (FRT) Badak LNG dalam waktu kurang dari satu jam. Pada pukul 14.35 WITA, situasi dinyatakan aman atau all clear.
Simulasi ini merupakan latihan terakhir dari empat rangkaian Major Emergency Exercise yang dijadwalkan Badak LNG sepanjang 2024. Kegiatan ini melibatkan pekerja dan seluruh tim tanggap darurat untuk mengasah kesiapan menghadapi situasi darurat di area kilang.
Vice President Production sekaligus Pimpinan Badak LNG Plant Site Bontang, Feri Sulistyo Nugroho, menyampaikan bahwa simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapan seluruh pihak dalam menangani keadaan darurat.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di industri LNG dengan bahaya risiko tinggi, hari ini kami melaksanakan Major Emergency Exercise untuk mengantisipasi keadaan darurat. Terima kasih kami ucapkan atas keterlibatan seluruh pihak sehingga pelaksanaan latihan keadaan darurat ini dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar sesuai standar dan prosedur,” ujarnya.
Sebagai salah satu Objek Vital Nasional yang memproduksi LNG, Badak LNG diharapkan terus beroperasi dalam kondisi aman dan kondusif secara berkelanjutan. Melalui simulasi ini, semua pihak diharapkan memahami peran masing-masing untuk menjaga keselamatan dan keamanan kilang.(*)
Redaksi