KITAMUDAMEDIA Tenggarong – Menjelang bulan suci Ramadan, kekhawatiran warga terhadap lonjakan harga bahan pokok semakin terasa. Di tengah melonjaknya harga beras, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pangan lainnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bergerak cepat.
Sebagai bentuk tanggapan atas kondisi tersebut, Pemkab Kukar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyediakan 12 ton beras dengan harga lebih terjangkau bagi masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 11–12 Maret 2025, di halaman Masjid Agung Sultan A.M. Sulaiman, Tenggarong.
“Setiap menjelang Ramadan, harga bahan pokok cenderung naik, dan ini bukan hal baru. Oleh karena itu, kami hadir dengan Gerakan Pangan Murah untuk memastikan harga tetap terkendali dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya tanpa kesulitan,” ujar Asisten II Setda Kukar, Ahyani Fadianur Diani, Rabu (12/3/2025).
Antusiasme warga sangat tinggi. Ratusan orang terlihat mengantre sejak pagi demi mendapatkan bahan pangan, khususnya beras, dengan harga lebih bersahabat. Salah satu warga, Rahmawati (42), menyampaikan rasa syukurnya atas program ini.
“Kalau tidak ada pasar murah seperti ini, entah bagaimana kami harus membeli beras. Harganya di pasar terus naik, tapi di sini bisa dapat lebih murah. Semoga pemerintah terus adakan program seperti ini,” ucapnya.
Pemkab Kukar memastikan stok mencukupi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Jika terjadi kekurangan selama pelaksanaan GPM, pasokan akan segera ditambah.
“Kami pastikan stok beras cukup. Jika dalam dua hari pelaksanaan GPM stok habis lebih cepat dari perkiraan, kami akan tambah agar masyarakat tetap bisa membeli dengan harga yang lebih murah,” jelas Ahyani.
Tak hanya beras, berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih juga dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
“Kami sudah berbicara dengan para pengusaha ayam dan mereka sepakat untuk menjual dengan harga lebih rendah selama program ini berlangsung. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Inflasi di Kukar saat ini masih terkendali, namun beberapa komoditas sempat mengalami lonjakan harga. Salah satunya adalah cabai merah, yang sempat menyentuh harga Rp120 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp80 ribu. Sementara itu, harga beras, telur, dan daging sapi relatif stabil.
Pemkab Kukar juga mewaspadai potensi praktik spekulan dan penimbunan bahan pokok oleh pihak tak bertanggung jawab. Tim pengawas terus memantau distribusi dan harga di pasaran untuk mencegah gejolak yang merugikan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bisa berbelanja dengan nyaman dan tidak khawatir dengan kenaikan harga yang terlalu tajam. Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lancar dan benar-benar membantu banyak orang,” tambah Ahyani.
Tak hanya sebagai respons jangka pendek, Pemkab Kukar juga menyatakan kesiapan menggelar GPM lanjutan apabila terjadi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan selama Ramadan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kukar bisa menjalani Ramadan dengan tenang, tanpa terbebani harga bahan pokok yang melonjak. Pemerintah ada untuk rakyat, dan kami akan terus bekerja untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Ahyani.
Dengan distribusi beras murah dan pengawasan pasar yang ketat, Pemkab Kukar berharap masyarakat dapat menjalani Ramadan dengan nyaman, tanpa cemas menghadapi kelangkaan atau lonjakan harga bahan pangan pokok. (adv)



