KITAMUDAMEDIA, Bontang – Guna memperkuat kemandirian fiskal dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer pusat, Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk lebih inovatif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dorongan ini disampaikan Andi Faizal dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bersama Pemkot Bontang, Senin (14/4/2025). Ia menilai bahwa optimalisasi sektor pajak dan retribusi daerah harus menjadi prioritas, khususnya pada potensi-potensi yang belum tergarap maksimal.
“PAD Kota Bontang saat ini masih berkisar di angka Rp200 miliar, belum mencapai target yang diharapkan. Dibutuhkan terobosan dan inovasi dari Bapenda untuk menggali potensi yang ada, seperti digitalisasi pelayanan pajak, pemutakhiran data wajib pajak, serta kerja sama dengan sektor swasta,” ujar Andi Faizal.
Ia secara khusus menyoroti sektor pajak parkir yang dianggap belum digarap optimal. “Coba lebih inovatif dan kreatif, masih banyak sektor yang bisa digali. Contohnya pajak parkir ada Gacoan, Indomaret, dan DIY yang parkirannya selalu ramai,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bapenda Kota Bontang, Syahrudin, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi dan pengembangan sistem pelayanan pajak daerah. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat basis data dan mempermudah pembayaran pajak oleh masyarakat.
“Kami terbuka terhadap saran dan masukan dari DPRD. Saat ini kami berencana memanggil semua pengusaha, termasuk pemilik Mie Gacoan, karena kami mencatat adanya penurunan pada pajak parkir, padahal pajak pendapatan usahanya cukup tinggi,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (16/4/2025).(*)
Meta Deskripsi: Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mendorong Bapenda untuk menggali potensi PAD melalui inovasi sektor pajak, termasuk pajak parkir di tempat usaha ramai seperti Gacoan dan
KITAMUDAMEDIA, Bontang – Guna memperkuat kemandirian fiskal dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer pusat, Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk lebih inovatif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dorongan ini disampaikan Andi Faizal dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bersama Pemkot Bontang, Senin (14/4/2025). Ia menilai bahwa optimalisasi sektor pajak dan retribusi daerah harus menjadi prioritas, khususnya pada potensi-potensi yang belum tergarap maksimal.
“PAD Kota Bontang saat ini masih berkisar di angka Rp200 miliar, belum mencapai target yang diharapkan. Dibutuhkan terobosan dan inovasi dari Bapenda untuk menggali potensi yang ada, seperti digitalisasi pelayanan pajak, pemutakhiran data wajib pajak, serta kerja sama dengan sektor swasta,” ujar Andi Faizal.
Ia secara khusus menyoroti sektor pajak parkir yang dianggap belum digarap optimal. “Coba lebih inovatif dan kreatif, masih banyak sektor yang bisa digali. Contohnya pajak parkir ada Gacoan, Indomaret, dan DIY yang parkirannya selalu ramai,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bapenda Kota Bontang, Syahrudin, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi dan pengembangan sistem pelayanan pajak daerah. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat basis data dan mempermudah pembayaran pajak oleh masyarakat.
“Kami terbuka terhadap saran dan masukan dari DPRD. Saat ini kami berencana memanggil semua pengusaha, termasuk pemilik Mie Gacoan, karena kami mencatat adanya penurunan pada pajak parkir, padahal pajak pendapatan usahanya cukup tinggi,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (16/4/2025).(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir