KITAMUDAMEDIA, Bontang – Jalur afirmasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP di Kota Bontang justru menjadi primadona di tahap awal pendaftaran. Meski ditujukan bagi siswa dari keluarga miskin (gakin) dan anak guru/tenaga kependidikan (GTK), jalur ini justru mencatat lonjakan pendaftar lebih cepat dibanding jalur lainnya.
Hingga hari terakhir, Jumat (13/6/2025), sejumlah SMP negeri di Bontang telah menutup kuota jalur afirmasi. Persaingan mulai terasa sejak hari kedua pendaftaran, dengan beberapa sekolah mencatat kelebihan pendaftar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, menegaskan bahwa kelengkapan dokumen tidak menjadi satu-satunya penentu kelulusan.
“Kelengkapan dokumen tidak cukup. Jika nilainya kalah saing, tetap bisa gugur,” tegas Saparuddin.
Tahun ini, total kuota tahap pertama SPMB mencapai 894 siswa yang tersebar di delapan SMP negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 163 kursi disediakan untuk afirmasi gakin dan 82 kursi untuk afirmasi GTK.
“Jika kuota sudah penuh, pendaftar dengan nilai lebih rendah tetap bisa tergeser. Jadi, seleksi tetap berlangsung sampai akhir,” jelasnya.
Di lapangan, jalur afirmasi menunjukkan tren pendaftar yang lebih tinggi dibanding jalur domisili. Di SMP Negeri 1 Bontang, misalnya, kuota afirmasi gakin sebanyak 28 siswa dan afirmasi GTK sebanyak 14 siswa telah penuh sejak Kamis (12/6/2025) siang.
“Banyak berasal dari luar zona, seperti Loktuan dan Kanaan. Mereka memilih SMPN 1 karena dianggap favorit,” ujar Kepala SMPN 1, Riyanto.
Sebaliknya, jalur domisili justru masih minim peminat. Di SMPN 1, dari 112 kuota domisili yang tersedia, baru 35 pendaftar yang masuk hingga hari terakhir.
Tren serupa terjadi di SMPN 2 dan SMPN 8. Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi siswa dari kelompok rentan yang nilai ujiannya pas-pasan.
Tahap pertama SPMB ditutup Jumat (13/6/2025). Disdikbud Bontang selanjutnya akan membuka pendaftaran untuk jalur zonasi dan jalur lainnya.(*)
Redaksi



