KITAMUDAMEDIA, Bontang – Setelah lebih dari satu dekade berdiri sebagai kampus pertama di Kota Taman, Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang kini resmi ditutup. Keputusan pencabutan izin pendirian dan operasional kampus dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui SK Nomor 442/B/O/2025 pada 11 Juni 2025.
Penutupan ini bukan sekadar administrasi formal, melainkan refleksi dari kegagalan sistemik di tubuh institusi pendidikan tinggi yang dulu diharapkan membawa perubahan di Bontang. Dari konflik internal yayasan, mogok dosen akibat gaji tak dibayar, hingga mahasiswa yang kehilangan hak-hak dasar mereka — kisah Unijaya menjadi pelajaran mahal bagi dunia pendidikan.
“Kami sudah beri waktu dan peringatan, tapi tidak ada perubahan signifikan.”
Demikian pernyataan Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Muhammad Akbar, saat mengonfirmasi penutupan Unijaya kepada redaksi. Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah proses pembinaan selama berbulan-bulan tak menunjukkan perbaikan tata kelola maupun sistem akademik kampus.
Keputusan penutupan ini sekaligus mencabut izin tiga program studi utama: Ilmu Hukum, Manajemen, dan Teknik Mesin — yang seluruhnya berada di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Miliana Bontang.
Serial Khusus Mengungkap Realita di Balik Penutupan Unijaya Bontang
KITA MUDA MEDIA menyajikan serial liputan khusus untuk menelusuri secara mendalam kisah runtuhnya Unijaya. Serial ini bukan hanya rangkaian berita, tetapi upaya untuk mendokumentasikan kegagalan sistemik, menagih pertanggungjawaban yayasan, dan menyuarakan hak mahasiswa dan dosen yang terabaikan.
Serial ini akan tayang secara berkala dalam tiga bagian utama:
Serial Liputan 1: Kronologi Penutupan Unijaya Bontang: Kekerasan, Mogok Dosen, hingga Dicabutnya Izin
Dari gejolak mahasiswa tahun 2021, kekerasan oleh dekan, mogok dosen, hingga status pembinaan LLDIKTI — kami merangkai kronologi runtuhnya kampus pertama di Bontang.
Serial Liputan 2: Kampus Ditutup, Mahasiswa Unijaya Bontang Teriak Dirugikan: Hak Tak Diberi, Dana Wisuda Tak Kembali
KHS tak muncul, biaya yudisium dan wisuda dibayar namun tanpa kejelasan. Mahasiswa menjadi korban utama dalam kisruh internal yayasan.
Serial Liputan 3: Yayasan Wajib Ganti Rugi, Tapi Siapa yang Tanggung Jawab atas Kerugian Mahasiswa Unijaya Bontang ?
Diktum ketiga SK Menteri menyebut seluruh biaya akibat penutupan menjadi tanggung jawab yayasan. Tapi sampai hari ini, pertanggungjawaban itu belum terlihat.
Kisah yang Tak Ingin Diulang
Penutupan Unijaya Bontang bukan hanya tentang satu kampus. Ini adalah cermin dari apa yang terjadi ketika sebuah institusi pendidikan gagal dikelola secara bertanggung jawab. Serial ini disusun untuk menjadi pengingat, sekaligus dorongan agar tak ada lagi mahasiswa yang harus kehilangan masa depan karena kelalaian pihak pengelola.
Simak terus laporan lengkap hanya di KITA MUDA MEDIA.
Kronologi Penutupan Unijaya Bontang: Kekerasan, Mogok Dosen, hingga Dicabutnya Izin
