KITAMUDAMEDIA

Cara Pemkot Bontang Atasi Ribuan Balita dan Ibu Hamil Bermasalah Gizi

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni meresmikan dapur PMT di Kelurahan Tanjung Laut sebagai salah satu upaya penanganan kasus stunting di Bontang (Foto: Yulia C)

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kasus stunting di Bontang masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang. Tercatat ada 1.284 warga Bontang terindikasi bermasalah gizi, terdiri dari 1.219 balita dan 65 ibu hamil.

Data ini tercatat dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, wilayah dengan jumlah balita dan ibu hamil yang terindikasi bermasalah gizi tertinggi berada di Kelurahan Lok Tuan dengan 213 balita dan 4 ibu hamil. Disusul Kelurahan Tanjung Laut Indah dengan 124 balita dan 6 ibu hamil, serta Kelurahan Tanjung Laut yang mencatat 113 balita dan 5 ibu hamil. Sementara terendah ada di Kelurahan Kanaan dengan 18 balita dan 1 ibu hamil.

Untuk menekan angka stunting, Pemkot Bontang melakukan intervensi gizi melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan secara resmi meluncurkan dapur PMT di Kelurahan Tanjung Laut pada Kamis (21/8/2025).

Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe, menyebutkan program ini difokuskan pada balita dan ibu hamil yang masuk kategori bermasalah gizi.

“Kami harapkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat menurunkan dan mencegah stunting di Kota Bontang,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan PMT menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Hari ini dapur PMT di Tanjung Laut resmi di-launching, harapannya dengan pemberian PMT pada balita dan ibu hamil yang bermasalah gizi, Kota Bontang dapat menurunkan stunting secara signifikan,” katanya.

Ia menambahkan, Bontang menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada 2027, lebih cepat tiga tahun dari target nasional.

“Kalau target nasional 14 persen di tahun 2030, Bontang kita target 14 persen di tahun 2027, maka kita harus komitmen semua kader digerakkan untuk mengedukasi, meliterasi ibu-ibu,” tandasnya.(*)

Reporter: Yulia.C

Editor: Icha Nawir

Exit mobile version