KITAMUDAMEDIA, Bontang – Wacana pembentukan klub sepak bola profesional Bontang Khatulistiwa FC kian menguat. Pemerintah Kota bersama Askot PSSI Bontang mulai menyusun langkah konkret untuk mewujudkan tim kebanggaan baru di Bontang.
Rapat yang digelar pada Senin (20/10/2025) itu dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, didampingi Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, serta dihadiri perwakilan dari beberapa perusahaan.
Dalam pertemuan tersebut, Askot PSSI Bontang memaparkan dua opsi pembentukan tim. Pertama, membeli klub Liga 3 yang sudah eksis. Kedua, membentuk tim baru dari level lokal untuk berkompetisi mulai dari tingkat provinsi hingga nasional. Mayoritas peserta rapat sepakat memilih opsi pertama, yakni mengakuisisi klub Liga 3 yang sudah ada dan menggantinya dengan nama Bontang Khatulistiwa FC.
“Kalau tampil di Liga 3, tim langsung masuk ke level semi profesional dan mendapatkan banyak keuntungan, baik dari sisi promosi maupun liputan media,” jelas salah satu pengurus Askot PSSI Bontang.
Berdasarkan hasil rapat, mencuat besaran dana yang dibutuhkan untuk membentuk Bontang Khatulistiwa FC, mencapai Rp7,1 miliar. Dari total kebutuhan Rp7,1 miliar itu, sekitar Rp3 miliar dialokasikan untuk pembelian lisensi klub. Sementara Rp1,2 miliar akan digunakan untuk menggaji pemain selama enam bulan.
Dana lainnya mencakup operasional tim sebesar Rp465,5 juta, perlengkapan pertandingan dan tim sekitar Rp226,9 juta, serta biaya training center senilai Rp621 juta. Selain itu, pertandingan kandang diperkirakan menelan anggaran Rp1,3 miliar, ditambah kebutuhan administrasi sekitar Rp35 juta.
“Nilai ini memang cukup besar di awal, namun akan menurun pada musim-musim berikutnya. Pada tahun kedua, misalnya, kebutuhan hanya sekitar Rp3 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris menegaskan, pembentukan tim profesional membutuhkan dukungan penuh dari seluruh perusahaan di Bontang.
“Biaya tersebut bukanlah biaya yang sedikit, maka butuh support semua perusahaan yang ada di Kota Bontang. Saya meminta semua perusahaan yang diundang agar dapat hadir dan memutuskan berapa bantuan yang bisa diberikan untuk klub sepak bola Kota Bontang,” ujarnya.
Agus Haris juga menyayangkan minimnya partisipasi perusahaan dalam rapat tersebut. “Sebenarnya saya sangat menyayangkan perusahaan yang hadir hanya 30 dari 50-an yang diundang. Maka saya tunggu sampai besok Rabu keputusan untuk partisipasinya,” ucapnya.
Ia menuturkan, anggaran yang dibutuhkan di awal sekitar Rp7,1 miliar, mencakup pembelian klub Liga 3, biaya operasional pertandingan, hingga kebutuhan pemain.
“Anggaran terbesar terserap untuk pembelian klub, sekitar Rp3 miliar. Selain itu, sekitar Rp1,2 miliar digunakan untuk gaji pemain,” ujar Agus Haris, Selasa (21/10/2025).(*)
Reporter: Yulia.C | Editor: Icha Nawir