KITAMUDAMEDIA – Menjelang musim liburan, publik diimbau lebih berhati-hati terhadap penipuan berkedok pembatalan atau penundaan penerbangan yang marak di berbagai negara.
Fenomena ini muncul bersamaan dengan meningkatnya jumlah penumpang serta gangguan cuaca yang kerap memicu penundaan jadwal terbang.
Dikutip dari Fox News, pelaku kejahatan siber kini menggunakan pesan teks (SMS) palsu yang dirancang sangat meyakinkan untuk menipu calon korban. Mereka berpura-pura sebagai pihak maskapai yang menginformasikan bahwa penerbangan telah dibatalkan atau ditunda, lalu meminta penumpang untuk memesan ulang tiket.
Pesan semacam ini biasanya disusun dengan rasa urgensi tinggi, lengkap dengan nama penumpang, nomor penerbangan, tautan, dan nomor layanan pelanggan palsu agar terlihat sah.
Begitu penerima pesan mengklik tautan atau menelepon nomor tersebut, mereka akan langsung terhubung dengan pelaku.
Begitu korban terjebak, penipu akan bersikap meyakinkan dan mengaku akan membantu proses pemesanan ulang penerbangan.
Dalam prosesnya, mereka meminta sejumlah biaya layanan palsu dan detail sensitif seperti tanggal lahir, nomor paspor, hingga data kartu pembayaran.
Beberapa penipu bahkan mengirimkan email konfirmasi palsu lengkap dengan logo maskapai dan nomor penerbangan yang benar. Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat mereka semakin lihai dalam meniru desain, gaya bahasa, dan sistem komunikasi resmi perusahaan penerbangan.
Pihak Federal Trade Commission (FTC) dan Better Business Bureau (BBB) di Amerika Serikat telah mengonfirmasi adanya lonjakan kasus semacam ini. Para pelaku disebut meniru layanan pelanggan maskapai melalui pesan teks atau panggilan telepon palsu untuk memancing korban.
LANGKAH AMAN MENGHINDARI PENIPUAN
Agar tidak menjadi korban kejahatan siber ini, penumpang diminta untuk selalu memverifikasi informasi langsung ke sumber resmi maskapai. Jangan pernah mengklik tautan dari pesan atau email yang tidak jelas asalnya, seberapa pun meyakinkannya.
Cek jadwal penerbangan Anda melalui situs web atau aplikasi resmi maskapai penerbangan, bukan dari tautan pihak ketiga.
Selain itu, hindari menelepon nomor yang tertera di pesan mencurigakan. Hubungi langsung pusat layanan pelanggan resmi yang tercantum di situs maskapai. Maskapai penerbangan asli tidak pernah mengganti nomor kontak tanpa pemberitahuan resmi.
Waspadai juga pesan yang bernada mendesak atau membuat panik, seperti “hubungi segera” atau “penerbangan Anda dibatalkan.” Kalimat semacam itu sengaja digunakan untuk membuat korban bertindak tanpa berpikir panjang. Luangkan waktu untuk memeriksa informasi sebelum mengambil keputusan.
Maskapai penerbangan yang sah tidak akan meminta informasi keuangan atau login akun bank lewat pesan atau telepon. Jika Anda sudah terlanjur memberikan data pribadi kepada pihak mencurigakan, segera ubah kata sandi dan hubungi pihak bank untuk memblokir akses ilegal.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menghapus data pribadi dari situs pencarian publik melalui layanan penghapusan data digital. Langkah ini dapat meminimalkan risiko data Anda digunakan oleh pelaku kejahatan siber.
Jika menerima pesan yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau lembaga perlindungan konsumen. Melapor dapat membantu memutus rantai kejahatan dan melindungi calon korban lainnya.
Sumber: cna. id| Editor: Redaksi
