Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pernikahan Dini Masih Marak di Bontang, Bontang Selatan Paling Banyak

KITAMUDAMEDIA, Bontang — Praktik pernikahan dini di Kota Bontang belum menunjukkan tren penurunan. Sepanjang 2024, tercatat sedikitnya 19 pernikahan di bawah umur terjadi di tiga kecamatan, dengan Kecamatan Bontang Selatan menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menilai angka tersebut memprihatinkan. Ia menyebut Bontang Selatan justru mencatat kasus paling banyak meski jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan Kecamatan Bontang Utara.

“Ini tentu menjadi perhatian serius. Bontang Selatan, khususnya wilayah pesisir, mencatat angka pernikahan dini cukup tinggi. Padahal seharusnya ini bisa dicegah karena anak-anak secara mental maupun medis belum siap,” ujar Neni, Senin (22/12/2025).

Data menunjukkan, dari total 19 kasus tersebut, sebanyak 12 terjadi di Kecamatan Bontang Selatan. Sementara Kecamatan Bontang Utara mencatat enam kasus, terdiri atas dua laki-laki dan empat perempuan. Adapun Kecamatan Bontang Barat tercatat satu kasus dengan pelaku laki-laki. Secara keseluruhan, pernikahan dini di Bontang melibatkan tujuh laki-laki dan 12 perempuan.

Neni menegaskan, pernikahan dini tidak hanya melanggar Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, tetapi juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko stunting.

“Saya harap semua pihak dapat mencegah terjadinya pernikahan dini, termasuk orang tua, lingkungan, maupun para pemangku kepentingan, untuk bersama-sama memberikan edukasi,” tegasnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kota Bontang akan memfokuskan program literasi dan edukasi ke wilayah pesisir yang dinilai rentan terhadap praktik pernikahan anak.

“Kita akan fokus menyasar wilayah pesisir yang rentan untuk memberikan literasi, terutama kepada para orang tua,” kata Neni.

Selain itu, Pemkot Bontang juga berencana memperketat pemberian dispensasi nikah serta memberikan pendampingan gizi dan kesehatan mental bagi anak yang hamil di luar nikah guna menekan risiko stunting.

Baca Juga  Mendagri Lantik Akmal Malik jadi PJ Gubernur Kaltim Fokus Pengentasan Kemiskinan dan IKN

“Target kita zero pernikahan dini,” pungkas Neni.(*)

Reporter: Yulia.C | Editor: Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply