KITAMUDAMEDIA, Bontang – Di akhir masa jabatannya sebagai Pejabat Sementara (Pjs.) Wali Kota Bontang, Munawwar menegaskan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang lebih serius memperhatikan masalah stunting.
Munawwar menuturkan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kota Bontang mencapai 27,4 persen. Ia meminta Pemkot Bontang lebih proaktif menurunkan angka tersebut, salah satunya dengan mengadakan rapat koordinasi melibatkan berbagai elemen, khususnya instansi pemerintahan.
“Tidak banyak yang bisa dilakukan dengan masa jabatan dua bulan, namun saya harap angka stunting di Bontang bisa menurun. Peran semua elemen sangat diperlukan,” ujarnya kepada redaksi kitamudamedia.com, Rabu (20/11/2024).
Munawwar juga menekankan pentingnya rapat koordinasi melibatkan Dinas Kesehatan, Disdukcapil, kelurahan, kecamatan, dan Diskominfo. Rapat tersebut bertujuan menyatukan satu data yang akurat agar tidak ada lagi data ganda.
“Rapat ini sebagai tolak ukur agar tidak bias. Angka ini ternyata bisa salah karena ada kesalahan input di antara data OPD,” tuturnya.
Di akhir, Munawwar menyampaikan bahwa untuk mencapai target nasional penurunan stunting sebesar 14 persen, peningkatan Integritas Layanan Primer (IPL) di Kota Bontang harus menjadi prioritas.
“Intinya harus ada IPL yang maksimal agar masyarakat tidak malas ke posyandu,” ucapnya.
Untuk diketahui, masa jabatan Munawwar sebagai Pjs. Wali Kota Bontang akan berakhir pada 23 November 2024.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir