KITAMUDA MEDIA, Bontang – Jumar (21) Warga RT 17 Tihi-Tihi Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan dikabarkan meninggal dunia, Kamis (12/3/2020) sekira pukul 05.30 Wita.
Pria yang sudah tiga tahun menjalani pekerjaannya sebagai nelayan tersebut, meninggal saat menyelam di kedalaman mencapai 10 meter.
“Iya benar itu warga saya, dia memang sehari-harinya nelayan tangkap dan budidaya,” ujar Ketua RT 17 Tihi-Tihi Muslimin kepada redaksi kitamudamedia.com.
Diketahui, korban berangkat dari kediamannya pukul 02.00 dini hari bersama salah seorang rekannya menggunakan perahu ketinting menuju pulau Manukan, untuk mencari ikan.
Pukul 05.30 Wita, mereka berdua kemudian menyelam. Mereka menggunakan busur sebagai alat tangkap.
Sementara saksi yang juga merupakan rekan korban mengungkapkan, bahwa korban diduga lelah saat menyelam, sehingga kehabisan nafas.
“Menyelam mau memanah ikan pakai busur, mungkin dia capek, nafasnya habis,” ujar pria yang tak ingin disebutkan namanya.
Diungkapkan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena, dari keterangan saksi, saat menyelam korban mengalami kejang. Ia pun kemudian membawa korban ke permukaan dan melakukan pertolongan pertama dengan cara mengangkat perut korban, guna mengeluarkan air yang masuk ke tubuh korban.
“Saat kejadian mereka menyelam berdua,” ungkapnya.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Amalia, dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.30 Wita. “Saat ini penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan kepolisian, beberapa saksi juga telah diperiksa,” ujar Kapolres.
Lebih Jauh Kapolres Bontang menghimbau agar nelayan dapat memperhatikan aspek keselamatan, yakni mencari ikan dengan cara yang tidak berisiko tinggi.
“Mencari ikan dengan cara yang wajar dan aman,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ahmad Yani, menyebut tidak mendapat laporan terkait kasus ini.
“Korban tidak hilang, masih ada di lokasi saat kejadian, makanya tidak ada laporan ke kami,” katanya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar