KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kasus 05BTG merupakan laki-laki, dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan. Sebelumnya ia telah dirawat di RSUD Taman Husada Bontang, dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Ia pulang ke Bontang menggunakan kapal KM Egon, 28 Maret 2020 lalu. Selanjutnya ia menuju tempat isolasi mandiri dengan carter mobil. Diketahui, yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri bersama 2 orang rekannya yang juga merupakan peserta Ijtima Ulama Gowa. Keesokan harinya, 29 Maret 2020, 05BTG melapor ke PSC, dengan status monitoring.
Beberapa hari berselang, tepatnya 2 April 2020, ia mengalami gejala klinis seperti batuk, sesak nafas, dan lemas. Ia kemudian diberi obat oleh petugas puskesmas. Yang bersangkutan juga memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes. Karena gejala klinis yang dialaminya, beserta adanya riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit, 4 April 2020, ia ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Saat melapor ke PSC, langsung dirapid test, tapi hasilnya negatif,” ungkap Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat video conference, Minggu (19/4/2020).
Dari pemeriksaan lanjutan yang dilakukan, 05BTG akhirnya dirawat di RSUD Taman Husada Bontang, sejak 8 April 2020, dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“14 April 2020, di rapid test lagi hasilnya positif,” ujarnya.
Atas bertambahnya kasus positif ini, Tim Gugus Covid-19 kemudian melakukan tracing terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan 05BTG, 1 orang dengan hasil rapid test positif kini dirawat di RSUD Taman Husada Bontang, sementara 1 orang lainnya kini dikarantina di Hotel Grand Mutiara.
Lebih lanjut Neni memaparkan, selama isolasi mandiri, yang bersangkutan tidak ada kontak langsung dengan keluarga. Hanya saja ia sempat melaksanakan ibadah di masjid, dan satu kali mengunjungi tempat umum.
“Sekarang dirawat di rumah sakit, kondisinya stabil,” ujarnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
