KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemenuhan air bersih masih menjadi persoalan pelik bagi masyarakat pesisir. Hingga kini, mereka yang tinggal di pemukiman atas air, baru bisa menikmati air bersih, jika membelinya ke darat.
Seperti yang dilakukan Aco Subuh (60). Warga Gusung, Kelurahan Guntung, Bontang Utara ini mengaku setiap harinya harus menempuh jarak sekira 10 menit dari tempat tinggalnya menuju Pelabuhan Guntung, untuk membeli air bersih.
Menggunakan perahu berukuran 6 meter, ia membawa puluhan jirigen. Menurut ayah dua anak tersebut, air bersih yang dibelinya tak hanya untuk dikonsumsi sendiri, melainkan kembali dijual kepada tetangga sekitar. Hal itu sudah ia lakukan selama 5 tahun terakhir ini.
“Kalau mau minum air bersih ya beli ke darat, kalau untuk mandi dan nyuci pakai air hujan,” ungkapnya.
Aco setiap harinya membeli air sebanyak 36 jirigen. Setiap pukul 07.00 pagi ia berangkat dari rumah, menuju kediaman Hafsah, Warga RT 02 Guntung, langganannya membeli air PDAM.
“Saya belinya 800 rupiah satu jirigen. Nanti airnya saya olah jadi air minum, ada alatnya, dijualnya Rp 6 ribu satu galon nanti,” ujarnya.
Besar harapan Aco, Pulau Gusung dapat tersentuh pemasangan air bersih. Agar ia dan warga Gusung lainnya tak lagi harus berbolak balik menyusuri sungai hanya untuk membeli air.
“Harapan kita semua itu mbak, mudah-mudahan ada air bersih disana, capek juga setiap hari, ini sekali jalan saya habis sekitar Rp 60 ribu untuk BBM sama beli airnya,” tambahnya.
Sementara, Hafsah mengaku setiap harinya bisa menjual 50 sampai 90 jirigen air bersih. Tak hanya Hafsah, sejumlah warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Guntung, juga rata-rata menjual air bersih kepada warga pesisir.
“Sudah 10 tahunan kayaknya jual air, air PDAM sama air sumur,” ujarnya.
Diketahui saat ini Warga Gusung hampir mencapai 400 jiwa atau sekira 80 lebih kepala keluarga.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar
