KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pengelola Pantai Panrita Lopi Muara Badak, Kutai Kartanegara angkat bicara soal insiden tenggelamnya seorang bocah di area pantai, Sabtu (1/8/2020).
Salah seorang pengelola Eko Satrya menyebut baik dari pengelola maupun pihak keluarga telah menerima secara ikhlas musibah tersebut.
Pihak pengelola langsung mendampingi dan membantu segala keperluan proses pemakaman serta memberi tali kasih.
“Kami mendampingi keluarga yang mengalami musibah, tidak ada yang menginginkan ini terjadi. Tapi takdir berkata lain. Kami bantu semaksimal mungkin, sebenarnya mereka tidak berenang, cuma main-main di pinggir saja,” ujarnya.
Dibeberkan Eko, lokasi kejadiannya tidak jauh dari orang tua korban, hanya sekira 3 meter dari kolam kecil tersebut. Kolam kecil yang telah diberi garis tempat tenggelamnya bocah tersebut awalnya memang diperuntukkan bagi anak-anak, agar tak perlu berenang hingga ke bibir pantai, namun memang harus ada pengawasan dari orang tua juga, disamping pengawasan dari petugas keamanan Panrita Lopi.
“Kita memiliki 20 petugas, 3 diantaranya bertugas memantau pengunjung pantai, tapi karena hari itu (1/8/2020) ada sekitar 1600 pengunjung, ya tidak bisa diawasi satu-satu. Ribuan orang itu tidak semua pengunjung Panrita, ada juga dari pantai lain tapi ngumpulnya di tempat kami, mungkin karena dilihat paling ramai,” katanya.

Pasca peristiwa naas tersebut pengawasan Panrita Lopi semakin di tingkatkan. Menurut Eko, 20 petugas dari pihak nya turut dibantu personel Lanal maupun Polsek setempat.
“Pengawasan lebih kita tingkatkan, orangtua juga kami minta awasi anak-anaknya,” pungkasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar