KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kesiapan memimpin Bontang ditunjukkan Basri dan Neni dalam debat publik Pilkada yang digelar, Sabtu (8/11/2020) di Hotel Grand Mutiara.
Calon Wali Kota dari nomor urut 01 Basri Rase saat penajaman visi misi menyebut tak mau lagi melihat warga lokal hanya menjadi penonton di daerah sendiri. Menurut mantan anggota DPRD Bontang tersebut, SDM di Kota Taman juga tak kalah dari luar daerah.
“SDM kita juga berdaya saing, hanya perlu upaya untuk lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melibatkan warga lokal dalam proyek pembangunan. Termasuk memberdayakan para UMKM Bontang, yang berujung pada kesejahteraan dan peningkatan perekonomian di Kota Taman.
“Kami akan wujudkan itu lewat program Bontang Unggul,” katanya.
Untuk mewujudkan SDM yang mumpuni, bantuan bagi pelajar akan diberikan. Tak hanya itu, guru di Bontang juga berhak menerima bantuan sekolah lanjutan. “Bantuan kepada guru yang belum sarjana, dan beasiswa untuk kuliah S2,” sebutnya.
Pelatihan sertifikasi bagi tenaga kerja lokal juga tak luput dari perhatian Basri dan Najirah. Terlebih bagi UMKM, agar mampu berdaya saing dengan daerah lain. “Kita libatkan semua warga lokal, pengusaha, sampai kontraktor lokal juga, saya tidak mau lagi SDM kita jadi penonton,” ungkapnya.
Jika Basri fokus pada pemberdayaan warga lokal, rivalnya Neni Moerniaeni kini berjuang mewujudkan dibangunnya pelabuhan peti kemas. Neni menyebut tak mau Bontang menjadi kota mati, pasca migas. Ia memiliki mimpi agar Bontang bisa menjadi poros maritim Indonesia. “Kita sudah MoU dengan Pelindo 4,” ujarnya.
Upaya lain untuk mewujudkan itu, dengan dibentuknya Pokja pembangunan pelabuhan peti kemas yang diketuai oleh Sekretaris Daerah, dan juga menjadi ranah Dinas Perhubungan. “Pokja maraton 2021, karena saya tidak mau nanti Bontang jadi kota mati, makanya kita siapkan dari sekarang, penguatan industri sektor maritim,” kata mantan Ketua DPRD Bontang.
Selain pelabuhan peti kemas, pariwisata berbasis maritim juga mulai dibangun, salah satunya masjid terapung di Kampung Selambai Loktuan Bontang Utara.
Debat publik yang dipandu oleh Leliyana Adriyani dari TVRI Kaltim, dimulai tepat pukul 20.00 Wita dengan mengusung tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, dan penanganan Covid-19.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar