KITAMUDAMEDIA, Bontang – Blak-blakan Anggota Komisi II DPRD Bontang Nursalam, meminta jika pihak RSUD Bontang enggan meniadakan tarif swab bagi penjaga pasien, agar menyiapkan satu perawat satu pasien.
“Saya bertanya kira-kira perawat bisa menjamin untuk menunggu, saya minta pihak Rumah Sakit menyiapkan satu perawat untuk satu pasien, kalau begitu ya oke gak jadi masalah, kalau memang tidak mau di swab silahkan kalau mau begitu kebijakan dari Rumah Sakit,” pungkasnya saat gelar RDP bersama RSUD Bontang, Senin (3/5/2021).
Selain itu ia juga berharap apabila pihak RSUD tetap bersikeras mengenakan tarif swab bagi penjaga pasien, agar dapat menyiapkan ruang tunggu khusus bagi penjaga pasien, apabila tidak diperbolehkan masuk ke ruangan inap.
“Kalau tidak bisa juga menyiapkan satu perawat, bisa aja pihak Rumah sakit menyiapkan ruang tunggu khusus bagi penjaga pasien, banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan, kalau menyiapkan perawat satu pasien saya sangat setuju,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut Dokter RSUD Bontang Arditya mengatakan, seyogyanya tidak ada penjaga pasien di masa pandemi saat ini, justru ada kebijakan seperti ini meringankan serta demi masyarakat juga.
“Idealnya setiap keluar rumah tes lagi terpapar apa tidak, oleh karena itu dibuatlah seperti itu, 1 pasien 1 penunggu. Dengan harapan penjaga pasien tidak pulang, menunggu saja di Rumah Sakit, karena kita tidak tahu akan terpapar covid dimana saja, idealnya itu di Rumah Sakit tidak ada penunggu bahkan di ICU pun, saya selalu melarang karena resiko menularkan sehingga pasien terancam kritis,” terangnya.
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar