Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Empat RT Kelurahan Berebas Tengah Sering Banjir, Tiang Penyangga Jalan Beton Salah Satu Penyebabnya

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Permasalahan banjir yang terjadi di RT 23, 24, 26 dan 55 Kelurahan Berebas Tengah disinyalir warga setempat akibat sisa bahan material proyek pembangunan drainase yang menumpuk dasar sungai sehingga terbentuk sedimentasi dan pendangkalan . Ditambah lagi tiang penyangga jalan beton yang menghambat aliran air ketika ada sampah tersangkut.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengatakan jalan semenisasi yang dibangun sejak 2019 ini merupakan perbatasan antara kelurahan Tanjung Laut dan Berbas Tengah. lokasi ini, kerap dikeluhkan warga karena langganan banjir ketika hujan deras. Mengatasi banjir, pihaknya mengusulkan untuk dilakukan normalisasi saluran air atau drainase.

“Langkah awal mungkin kita bisa lakukan normalisasi parit dulu karena tidak mungkin untuk dibongkar jalannya, itu akan menelan biaya yang cukup besar dan ini juga akses buat warga,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Zulkifli menuturkan kemungkinan banjir ini terjadi akibat ada konstruksi tiang-tiang penyangga di bawah yang belum dibersihkan. Hal tersebut yang mengakibatkan sampah menumpuk. Pihaknya akan mengupayakan segera melakukan pembersihan di sekitaran drainase.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah tapi juga masyarakat ikut memelihara jangan dibiarkan ada pendangkalan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 55 Kelurahan Berebas Tengah Dermawan Darma menjelaskan, saat banjir, terlihat dari ujung jalan cor, yang di bawahnya merupakan saluran air, tetapi air tidak bisa mengalir. Ada sampah yang menyumbat atau ada benda lain yang menghambat saluran ini.

“Kalau tidak dibongkar, berarti solusinya ditinggikan,” ucapnya.

Nurmi (35), salah satu warga RT 55 mengeluhkan, setiap hujan turun, pasti rumahnya selalu terendam. Ketinggiannya mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. “Sudah lima tahun saya tinggal disini. Baru kali ini sering banjir. Sebelumnya tidak pernah,” ujar Nurmi.

Baca Juga  Ambo : Benar Buaya Riska Tertangkap, Saya Kecewa

Hal senada juga diutarakan Ratna (34). Kata dia, banjir semakin parah ketika hujan deras bersamaan dengan air laut pasang. Dirinya juga mengeluhkan banyak sampah dari wilayah lain yang menumpuk di parit dekat rumahnya. Dirinya meminta pihak terkait agar memasang jaring di daerah bagian atas, sehingga sampahnya tidak sampai menumpuk di parit dekat rumahnya.

“Semenjak jalan cor dibangun di atas parit, sampah akhirnya menumpuk di parit bawah. Karena di bawah jalan cor itu ada tiang-tiang penyangganya. Akhirnya aliran air mampet di situ (bawah),” bebernya.

Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwa
r

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply