KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sebanyak 74 siswa SMA Negeri 1 dan satu perwakilan guru mengikuti tes acak rapid antigen pasca tiga hari gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan kehadiran seratus persen.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Bontang, Sumariyah mengatakan tes acak ini merupakan bentuk kewaspadaan penyebaran virus Covid-19 dan sebagai langkah evaluasi sekolah dalam pelaksanaan PTM terbatas.
“Alhamdulillah, hasil tesnya semua negatif,” ungkapnya saat ditemui redaksi kitamudamedia.com, Kamis (13/01/2022).
Sumariyah menjelaskan, pelaksanaan rapid antigen tersebut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Sampelnya diambil 10 persen dari jumlah siswa.
“Jumlah siswa SMA Negeri 1 Bontang ada 743,” jelasnya.
Sementara, untuk guru-gurunya hanya satu saja yang ikut tes. “Alatnya terbatas jadi tidak bisa kalau semua gurunya ikut rapid antigen,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika PTM terbatas yang dimaksud saat ini bukan tentang jumlah siswa yang terbatas melainkan pengurangan jam belajar yang semula 8 jam sekarang hanya 6 jam, termasuk kantin yang belum boleh buka.
“Pengurangan jam belajar juga untuk menghindari shalat dzuhur, karena dikhawatirkan mereka akan membuka masker. Kita harus tetap prokes,” pungkasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar
