KITAMUDAMEDIA, Bontang – Aktivitas penimbunan di kawasan industri PT Pupuk Kaltim untuk kepentingan pembangunan pabrik Kaltim Amoniak Nitrat (KAN), yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya di protes Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) Kota Bontang.
Persoalan itu muncul, karena PLBB menuding perusahaan WIKA tidak memberdayakan truk lokal dalam aktivitas proyek tersebut. Namun, hal itu dibantah oleh PT WIKA.
Melalui Engineer PT Wijaya Karya, Alif mengatakan sejak awal mereka sudah berkomitmen untuk mengakomodir masyarakat Bontang, sebagai mitra kerja dalam proyek penimbunan yang menelan biaya Rp 170 miliar itu, dengan membutuhkan material tanah sebanyak 500 ribu kubik.
Dibuktikan, pihaknya telah menggandeng tiga sub kontraktor lokal Bontang yang membidangi alat berat, yakni PT Mitra Nusantara Energi, PT Krida Sejahtera Jaya dan PT Rajawali Perkasa Tehnik.
“Jadi tidak benar tudingan itu,” kata Alif saat ditemui awak media, Kamis (27/1/2022).
Dirinya pun menegaskan, bakal memenuhi tuntutan dari PLBB, dengan catatan setiap kendaraan memenuhi ketentuan perusahaan.
Alif mengaku, dirinya telah meminta setiap sub kontraktor pemasok material pasir timbunan supaya melibatkan sopir lokal.
Namun, ia meminta agar setiap kendaraan yang mengangkut material bisa memenuhi syarat industri, seperti kelayakan kendaraan dan izin berkendara.
Di pertemuan itu, pendemo dan pihak perusahaan belum menemui kesepakatan. Rencananya pertemuan akan dilanjutkan, hari ini (28/1).
“Kita akan bahas kembali besok. Bersama dengan 3 sub kontraktor Wika dan kontraktor lainnya,” terangnya
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Mitra Nusantara Energi, Muslimin mengaku, aktivitas saat ini masih memanfaatkan material di areal perusahaan, untuk kegiatan pengerasan jalan.
Dirinya berjanji akan menggandeng sopir truk dari PLBB, setelah aktivitas pekerjaan membutuhkan pasokan material dari luar perusahaan.
“Harus, diberdayakan memang. Cuman memang belum waktunya saja supir truk lokal, tahapannya juga masih lama,” pungkasnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar