KITAMUDAMEDIA, Bontang – Ketersediaan hydrant di kawasan permukiman padat penduduk di Kota Bontang diakui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR).
Tak dipungkiri, dari beberapa peristiwa, akses jalan yang sempit menuju lokasi kebakaran kerap jadi penghambat gerak petugas pemadam kebakaran. Terbaru bencana kebakaran di gang Merpati, Kelurahan Lok Tuan, Minggu kemarin (27/2/2022), api melahap cepat rumah – rumah warga sementara petugas pmk cukup kesulitan menjangkau titik api karena jalan sempit.
Disisi lain, di lokasi tersebut tidak tersedia titik sambungan air (hydrant) yang dapat digunakan dalam penangan awal ketika terjadi kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang Amiluddin menjelaskan hingga saat ini Disdamkartan belum memiliki mitigasi bencana yang dapat digunakan untuk memetakan dimana wilayah-wilayah yang rawan kebakaran dan perlu disediakan pemasangan hydrant.
“Kami belum memiliki pemetaan dimana wilayah-wilayah rawan kebakaran yang susah dijangkau dengan kendaraan khususnya roda 4, jika itu ada barulah kita bisa hitung berapa sebenarnya (hydrant) yang dibutuhkan,” ucapnya saat dikonfirmasi Kitamudamedia.com, Selasa 1 Maret 2022.
Amiluddin pun menegaskan pihaknya akan segara merancang mitigasi bencana kebakaran tersebut dengan melibatkan instansi lain, sampai pada perencanaan besaran anggaran harus disiapkan.
Menurutnya ada beberapa wilayah yang masuk dalam kategori rawan kebakaran, misalnya kawasan pesisir seperti di Prakla Kelurahan Berbas Pantai, Kampung Selambai Lok Tuan, Bontang Kuala dan area Pelabuhan Kelurahan Tanjung Laut Indah.
“Saya mau seriusi permasalahan ini, karena sebelumnya persoalan ini hanya sekedar wacana yang tidak pernah ditindak lanjuti,” bebernya.
Ia mengaku untuk satu titik hydrant tidak memerlukan dana yang besar, hanya sekitar Rp 8-9 juta
“Biaya pemasangannya tidak besar, cuman memang yang penting adalah pemetaannya,” terangnya.
Tetapi hal tersebut perlu didukung dengan ketersedian pipa induk PDAM dimana titik hydrant akan dipasang.
“Karena percuma, walaupun disitu wilayah rawan kebakaran tetapi ternyata tidak apa pipa induk, pemasangan hydrant itu akan sia-sia, maka koordinasi dengan PDAM juga akan dilakukan,” pungkasnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar