KITAMUDAMEDIA, Bontang – Olahraga Pickleball bagi kebanyakan masyarakat di Kota Bontang masih sangatlah asing. Bahkan tidak sedikit yang belum pernah mendengar atau mengetahui apa itu olahraga Pickleball.
Maklum saja karena olahraga tersebut terbilang sangat baru dikembangkan di Indonesia. Namun Olahraga itu sudah berkembang di beberapa negara Eropa dan Amerika sejak tahun 1969, dengan organisasinya bernama International Federation of Pickleball.
Ketua EP2C Kota Bontang, Sugianto mengatakan berawal dari Ikatan Guru olahraga (IGOR) Balikpapan yang mensosialisasikan pickeball ini kemudian pada tahun Juli 2021 terbentuk EP2C (Enggang Perkasa Pickelaball Club) yang berada di bawah naungan IPF Bontang.
“EP2C ini9 club pertama di Bontang. Alhamdulillah sekarang club juga sudah mulai bertambah,” ungkapnya saat ditemui redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.
Sugianto menuturkan jika pickleball ini merupakan olahraga yang sangat menyenangkan seperti slogan “Easy and Fun” pasalnya tidak ada batasan usia untuk pemain, mulai dari usia 8 hingga 50 tahun keatas bisa untuk bermain.
Selain itu, cara bermainnya pun tidak jauh berbeda dengan tennis lapangan, tennis meja dan bulutangkis. Namun, pickleball menggunakan bola khusus yang dimainkan di atas lapangan yang dipisahkan oleh sejenis net tenis lapangan.
“Pemukulnya itu hampir sama dengan tenis meja hanya saja ukurannya lebih besar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan saat kejuaaran Kaltim Open tim pickleball Bontang berhasil menjuarai ganda putra usia bebas dan 50 plus. “Ganda putra juara 1, untuk 50 plus juara 2,” jelasnya.
Disinggung terkait persiapannya untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Dirinya menjelaskan jika belum ada persiapan pasalnya tim EPPC belum terdaftar di KONI jadi untuk sementara pihaknya hanya mengikuti kejuaraan diluar penyelenggaraan KONI.
“Saat ini masih proses pendaftaran ke KONI,” imbuhnya.
Sementara itu, Pembina EP2C, Andi Parenrengi berharap supaya olahraga pickleball Bontang bisa berkembang dengan baik dan menghasilkan generasi yang berprestasi.
“Saya sebagai pembina cukup mensuport dengan memfasilitasi lapangan,” ungkapnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar
