KITAMUDAMEDIA, Bontang – Distributor menjual minyak goreng dengan gandeng barang lain (bundling) dinilai tidak menyalahi aturan perdagangan.
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, Nurhidayah mengatakan skema bundling bukan lah yang masuk dalam pelanggaran aturan perdagangan.
Menurutnya pola yang diterapkan distributor sebagai cara menghindari perilaku curang pedagang yang memanfaatkan momen untuk menimbun minyak goreng.
“Pernah kami tanyakan hal ini. Ini strategi supaya masyarakat tidak menimbun lalu menjual dengan harga tidak wajar,” ujarnya Nurhidayah saat dikonfirmasi awak media, Kamis 17 Maret 2022.
Hal itu tersebut menjawab keresahan salah satu pedagang yang diberitakan sebelumnya, dimana sistem bundling dikeluhkannya karena seolah dipaksa untuk membeli barang yang sulit terjual. Yang kemudian diakui menjadi alasan mengapa harga di pasaran tidak kunjung stabil.
Nurhidayah menimpali pola bundling secara alami akan hilang, dengan berlakunya pencabutan harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan Surat Edaran Pemprov Kaltim nomor 511.1/455/DAG.2/DP2KUKM, pada Rabu (16/3/2022) kemarin.
Menurutnya, keputusan menghapus HET ini merupakan upaya pemerintah pusat mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Pasalnya,berdasar pengamatan pemerintah pusat, memberlakukan HET belakangan ini justru membuat stok minyak goreng dipasaran menjadi langkah.
“Harga kemasan nanti akan menyesuaikan di pasaran, sambil menunggu diterbitkannya aturan baru dari menteri perdagangan mengenai HET minyak goreng,” ungkapnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar
