KITAMUDAMEDIA, Bontang – Persoalan banjir masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah Kota Bontang, terlebih pada wilayah yang paling serinhg terendam air. Salah satunya Kelurahan Api – api, Kecamatan Bontang Utara.
Mengatasi situasi tersebut, Kelurahan Api – api membentuk Satuan Tugas (Satgas) banjir. 57 orang di kukuhkan oleh Kepala BPBD Kota Bontang Zainuddin, di Pendopo rumah jabatan Wali Kota Bontang , Senin pagi. (20/06/2022).
Wilayah Api- api menjadi kawasan dengan jumlah penduduk tertinggi yang terdampak setiap kali banjir melanda Kota Taman. Terakhir 10 Mei 2022 lalu, ada sekira 2.301 jiwa yang terpaksa merelakan rumah mereka terendam air.
Lurah Api-Api Hadha Sulistiyono menyebut, dari 42 RT yang ada, 36 diantaranya merupakan langganan banjir karena itu pihaknya berinisiatif untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) banjir.
Dijelaskan, pembentukan tersebut untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Satgas Banjir terdiri dari 57 orang, yang dibagi dalam 4 bidang, yakni kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini, pengamanan penyelamatan dan evaluasi, logistik dan sosial, dan dapur umum
“Banjir terakhir di Selasa 10 Mei 2022 itu sebanyak 25 RT dengan 2.301 jiwa yang terdampak. Satgas ini juga melibatkan berbagai stakeholder,” ungkapnya usai pengukuhan Satgas Banjir di Pendopo Rujab Walikota, Senin (20/6/2022).
Senada, Camat Bontang Utara Sutrisno mengatakan, persoalan banjir ini memang membutuhkan penanganan cepat. Partisipasi semua pihak diperlukan sebagai langkah awal penanggulangan banjir.
“Semoga saja pembangunan turap di RT 20 bisa terealisasi di tahun ini. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam penanganan banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bontang Zainuddin berharap dengan adanya satgas banjir tersebut bisa saling bersinergi dalam mengatasi persoalan banjir.
“Semoga bisa menjalankan tugasnya dengan baik pasalnya Kelurahan Api-api ini salah satu yang selalu terdampak banjir,” ujarnya.
Api- api menjadi kawasan dengan jumlah penduduk tertinggi yang terdampak setiap kali banjir melanda Kota Taman. Terakhir 10 Mei 2022 lalu, ada sekira 2.301 jiwa yang terpaksa merelakan rumah mereka terendam air.
Lurah Api-Api Hadha Sulistiyono menyebut, dari 42 RT yang ada, 36 diantaranya merupakan langganan banjir karena itu pihaknya berinisiatif untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) banjir.
Dijelaskan, pembentukan tersebut untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Satgas Banjir terdiri dari 57 orang, yang dibagi dalam 4 bidang, yakni kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini, pengamanan penyelamatan dan evaluasi, logistik dan sosial, dan dapur umum.
“Banjir terakhir di Selasa 10 Mei 2022 itu sebanyak 25 RT dengan 2.301 jiwa yang terdampak. Satgas ini juga melibatkan berbagai stakeholder,” ungkapnya usai pengukuhan Satgas Banjir di Pendopo Rujab Walikota, Senin (20/6/2022).
Senada, Camat Bontang Utara Sutrisno mengatakan, persoalan banjir ini memang membutuhkan penanganan cepat. Partisipasi semua pihak diperlukan sebagai langkah awal penanggulangan banjir.
“Semoga saja pembangunan turap di RT 20 bisa terealisasi di tahun ini. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam penanganan banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bontang Zainuddin berharap dengan adanya satgas banjir tersebut bisa saling bersinergi dalam mengatasi persoalan banjir.
“Semoga bisa menjalankan tugasnya dengan baik pasalnya Kelurahan Api-api ini salah satu yang selalu terdampak banjir,” ujarnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar