Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Vaksin Booster Kedua Pakai Jenis Apa? Jangan Asal, Ini Panduan Kemenkes RI

KITAMUDAMEDIA – Kementerian Kesehatan RI resmi menetapkan kebijakan vaksin COVID-19 booster kedua atau dosis keempat per 29 Januari 2022. Pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai penerima vaksin COVID-19 booster kedua, usai dilaporkan dua dokter meninggal di gelombang baru Omicron.

Analisis pemberian vaksin COVID-19 booter kedua sudah melewati pertimbangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Vaksin COVID-19 booster kedua diyakini mampu meningkatkan antibodi yang kemungkinan pudar pasca enam bulan divaksinasi booster pertama.

Jika divaksin COVID-19 booster pertama memakai Pfizer atau AstraZeneca, jenis vaksin apa yang bisa dipakai? Berikut kombinasi lengkapnya.

Penerima booster pertama Pfizer:

Booster kedua disarankan kembali divaksin COVID-19 Pfizer dosis penuh, atau Moderna dosis penuh, dan AstraZeneca dosis penuh.

Penerima booster pertama AstraZeneca:

Baru bisa menerima Moderna dan Pfizer dengan dosis penuh.

Penerima booster pertama Sinovac:

Bisa dilanjutkan dengan AstraZeneca atau Pfizer setengah dosis, Sinopharm atau Sinovac dosis penuh.

Penerima booster pertama Sinopharm:

Bisa melanjutkan vaksinasi COVID-19 booster kedua dengan dosis penuh.

“Vaksin yang digunakan untuk dosis lanjutan booster kedua bagi SDM kesehatan pada poin di atas disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah, dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat,” kata Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.(Detik)

Editor : Redaksi KMM

Baca Juga  Pemkot Samarinda Terima Surat Kementerian ATR/BPN, Raperda RTRW Bakal Disahkan

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply