KITAMUDAMEDIA – Perusahaan penyedap rasa PT Ajinomoto Indonesia menggelar kampanye Bijak Garam demi penurunan angka hipertensi di Indonesia.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang kami giatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam,” ujar Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya, Minggu (25/6/2023).
Menilik data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada sekitar 63 juta lebih kasus hipertensi di Indonesia, dengan angka kematian sebagai dampak hipertensi mencapai 422.218 jiwa.
Prevalensi hipertensi di Indonesia ada
di angka 14 persen lebih dari total populasi rakyat Indonesia yang kini
jumlahnya 265 juta orang lebih.
Denagn kondisi ini, Indonesia berada di posisi
kelima pada kasus hipertensi di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pun mewanti-wanti adanya sekitar 1 miliar jiwa di dunia yang terkena hipertensi.
Dari jumlah itu, 65 persennya tinggal di negara berkembang dengan penduduk berpenghasilan sedang. Grant Senjaya memaparkan, salah satu langkah nyata kampanye Bijak Garam adalah pergelaran pertemuan mengenai hipertensi yang melibatkan kolaborasi dengan Katadata dan Dokter Spesialis Gizi Klinik Yohan Samudra.
Menurut Yohan, ada beragam cara untuk
mencegah hipertensi. Di antaranya dengan mengurangi konsumsi garam. Pilihan
yang disarankan adalah menggantikan garam dengan glutamat atau lebih dikenal
dengan nama monosodium glutamat (MSG).
Yohan menyebut jumlah maksimal garam yang boleh
dikonsumsi adalah satu sendok teh sehari atau sekitar 2.000-2.300 mg natrium.
Dalam jangka panjang, risiko penyakit dari
konsumsi garam yang berlebihan adalah gagal ginjal akut. Sementara glutamat
bisa menggantikan peran garam dalam makanan.
“Makanan yang sehat menjadi awal dari keluarga sehat dan bahagia,” ungkap Yohan.
MSG mengandung 133 mg natrium sedangkan garam mengandung 400 mg natrium. Grant Senjaya menambahkan, kampanye Bijak Garam Ajinomoto juga berwujud edukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam.
Ajinomoto mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi.(Kompas)
Editor : Redaksi KMM