KITAMUDAMEDIA, Bontang – Amir Tosina, Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, kembali menyoroti perkembangan proyek kapal cepat penyeberangan rute Bontang – Mamuju. Hingga kini, belum ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengenai waktu pelayaran yang diharapkan masyarakat.
Menurut Atos, sapaan akrab Amir, keberadaan transportasi laut yang menghubungkan Kalimantan Timur dengan Sulawesi Barat sangat dinantikan. Selain menawarkan tiket yang lebih terjangkau, rute ini juga akan mengurangi perjalanan warga ke kota tetangga seperti Samarinda dan Balikpapan.
“Melalui Pelabuhan Loktuan, perjalanan akan lebih efisien. Masyarakat tidak hanya dapat menghemat biaya, tetapi juga akan ada peningkatan dalam perputaran ekonomi lokal,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan perdagangan di pelabuhan berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi.
Atos kembali mengangkat isu ini dalam Rapat Paripurna Masa Sidang Ke-14, mendesak pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat menjelang akhir masa jabatannya pada 15 Agustus 2024.
“Warga Sulbar sangat membutuhkan fasilitas ini untuk mendukung aktivitas mereka. Saya berharap pemerintah dapat merealisasikan ini sebelum masa jabatan saya berakhir,” tegasnya.
Namun, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menjelaskan bahwa pelayaran rute kapal cepat tersebut masih terkendala izin operasional.
“Proses perizinan masih berlangsung, dan kami terus berupaya untuk menyelesaikannya. Kami akan memantau perkembangan proyek ini secara intensif,” tutur. (Adv)
Editor : Redaksi