KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sepanjang 2024, sebanyak 97 kasus bullying terjadi di Kota Bontang dengan total korban mencapai 104 orang. Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), mayoritas korban adalah perempuan.
“Kasus bullying yang terjadi di Bontang sampai hari ini (13/9/2024) ada 97 kasus. Terjadi pada laki-laki 10 orang dan perempuan 94 orang,” ungkap Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak, Nurhidayah.
Nurhidayah menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menangani kasus bullying di Kota Bontang. Langkah-langkah tersebut mencakup pelatihan, edukasi, serta sosialisasi di sekolah-sekolah, yang melibatkan guru, orang tua, dan anak-anak.
“Mengedukasi guru, orang tua, dan anak-anaknya juga. Mungkin ada juga program dari anak-anak sendiri, terutama saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), untuk mensosialisasikan agar tidak terjadi kekerasan. Terkhusus juga kepada anak panti dan Sekolah Luar Biasa (SLB),” lanjutnya.
Selain itu, peran guru sebagai konselor di sekolah, khususnya yang telah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi, dinilai penting dalam menangani kasus bullying. Nurhidayah menekankan pentingnya kualifikasi khusus bagi guru dalam menangani masalah ini.
“Biasanya ada guru BK (bimbingan konseling) sebagai konselor untuk menangani kasus di sekolah. Syaratnya, guru harus dilatih dan memiliki tenaga terdidik. Khususnya di sekolah ramah anak,” jelasnya.(*)
Reporter: Masyrifah
Editor: Icha Nawir